Mohon tunggu...
Matesar Filoni
Matesar Filoni Mohon Tunggu... -

Pekerja indonesia diluar negeri

Selanjutnya

Tutup

Politik

Komentar Balasan untuk Irma Juniza

27 Juli 2014   03:57 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:04 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1406382795927853666

Myanmar, juga ingin mendapatkan jaminan dari Jokowi, terhadap dampak kekejaman kaum Budha di Myanmar agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi Myanmar.

Turki mewakili negara Muslim yang ingin melihat bagaimana kebijakan Mega dan Jokowi di masa depan. Jokowi seorang Muslim 'abangan' (katanya) pasti lebih akomodatif kepada kepentingan asing dan barat.
Sementara itu,

Vatikan ingin mendapatkan jaminan bagi warga Katolik di Indonsia, tidak seperti terjadi di Malaysia. Di mana kelompok Kristen dilarang menyebarkan agama mereka kepada kelompok Muslim, termasuk larangan kegiatan di telivisi, dan bahkan di Malaysia orang kristen tidak boleh menggunakan kata 'Allah'.

Sejatinya, "Pertemuan itu uji publik figur cawapres lewat pendekatan internasional, manakah cawapres Jokowi yang cocok mendampingi kekurangan beliau yang potensial untuk menang," kata salah seorang fungsioanaris PDIP.

sungguh ironi mas tesar,
Betapa nasib Indonesia diserahkan kepada asing, bukan Mega sebagai Ketua Umum PDIP, yang selalu mengatakan dirinya anak Bung Karno, dan memiliki jiwa patriot dan nasionalisme. TERNYATA PALSU!!

kalo sering dibahas kalo pak prabowo hdp mewah dan tdk pro rakyat..

mari kembali berfikir logis,
mas tesar, prabowo memang kaya raya, dia punya segala sampai pesawat pribadi pun dia punya, jd hal yg lumrah bahkan sangat lumrah jika bpk prabowo menggunakan fasilitas pribadi nya sebagai transportasi dan kehidupan sehari2 yg notabene nya hasil itu di dapat dr karir dan track record bpk prabowo di dunia bisnis,

tp ingat mas tesar,
bnyk yang bilang kalo itu jokowi berasal dr rakyat dan prabowo bukan berasal dr rakyat..

mas tesar, prabowo itu berasal dari arti yg lebih luas, lebih dalam dari sebuah rakyat yaitu PRAJURIT!

jd tdk perlu lagi sama yg namanya pencitraan,

mas tesar, Dalam politik pencitraan dan kebohongan adalah hal yang lumrah saja, namun kepercayaan yang membabi buta akan merusak demokrasi yang  baru dirintis oleh bangsa kita. apalagi pencitraan yg terlalu mendalam seperti bpk jokowi..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun