Mohon tunggu...
Fiksiana Community
Fiksiana Community Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas pecinta fiksi untuk belajar fiksi bersama dengan riang gembira

Komunitas Fiksiana adalah penyelenggara event menulis fiksi online yang diposting di Kompasiana. Group kami: https://www.facebook.com/groups/Fiksiana.Community/ |Fan Page: https://www.facebook.com/FiksianaCommunity/ |Instagram: @fiksiana_community (https://www.instagram.com/fiksiana_community/) |Twitter FC @Fiksiana1 (https://twitter.com/Fiksiana1)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[CerpenFC] Berkarat

11 Februari 2016   17:19 Diperbarui: 11 Februari 2016   17:31 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita muda dengan wajah tertutup bantal berhenti bergerak. Belati yang terhunjam ke dada kiri melepas perlawanan, sekaligus melepas nyawanya.

Orang bertopeng meninggalkan belati di dada jasad itu, berlalu dan menghilang di balik tanaman di samping rumah.

 

Hadi menatap hening permukaan sungai, gelap hanya sesekali cahaya sorot dari lampu kendaraan yang bisa memberi tahu bahwa malam ini, adalah malam kesekian yang teramat berat baginya.

Dering pesan masuk di ponsel di balik jaket hitamnya, memaksa Hadi untuk menghentikan lamunan.

“Dua wanita muda lagi, Hadi. Dan kau tidak akan melihat berita kematian anakmu.”


Dua kalimat, dan itu cukup untuk membakar dada Hadi.

“Jahanam…!”

Hadi tiada pernah menyangka kisruh skandal keluarga besarnya akan dimanfaatkan seseorang demi pangkat dan jabatan yang lebih tinggi. Tidak, Hadi belum tahu kenyataan yang sesungguhnya.

 

Kamal tersenyum menang, kilat di kedua bola mata begitu liar. Kembali memasukkan ponsel ke kantung celana dinas kepolisiannya. Ia melangkah menuruni undakan anak tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun