Mohon tunggu...
Fiksiana Community
Fiksiana Community Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas pecinta fiksi untuk belajar fiksi bersama dengan riang gembira

Komunitas Fiksiana adalah penyelenggara event menulis fiksi online yang diposting di Kompasiana. Group kami: https://www.facebook.com/groups/Fiksiana.Community/ |Fan Page: https://www.facebook.com/FiksianaCommunity/ |Instagram: @fiksiana_community (https://www.instagram.com/fiksiana_community/) |Twitter FC @Fiksiana1 (https://twitter.com/Fiksiana1)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[CerpenFC] Berkarat

11 Februari 2016   17:19 Diperbarui: 11 Februari 2016   17:31 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Di dalam sel bawah tanah. Pemuda lusuh yang adalah Nito, menyeret langkah ke sudut tergelap ruang. Tidak ada lagi yang mampu membuat hidupnya bergairah andai kata bisa keluar dari mimpi buruk ini. Tidak ada. Hasrat yang dulu ingin membina rumah tangga bahagia, pupus sudah. Seandainya Ana tetaplah bukan anak Om Hary, ahh… itu percuma jika benar ayah telah membunuhnya juga, pikir Nito.

Hanya satu alasan saja yang mampu menopang kehidupan tubuh ringkih itu. Dendam berkarat yang tertanam paksa ke relung jiwa. Dan itu, akan sempurna bila Kamal meregang nyawa di tangannya.

 

***

Jumat, jam 11.00 – malam.


Lengking sirene mobil kepolisian mengentak keheningan. Beberapa petugas segera turun dan langsung memasuki rumah yang tiada lagi rona kehidupan.

Jamil menghela napas dalam kala pandangannya tertumbuk sosok Doni yang mencangkung di sudut perapian. Teramat sulit untuk mengorek keterangan dari sosok yang sekarang kehilangan akal sehatnya itu kini, pikir Jamil.

Dua orang rekan Jamil segera naik ke lantai dua. Sebentar saja telah kembali turun, kali ini dengan mengapit perempuan 65 tahun.

Dengan sedikit gerakan kepala, Jamil memerintahkan kedua rekannya, membawa perempuan tua ke kantor guna penyelidikan lebih lanjut. Jamil juga memberi tahu seorang ART muda, untuk bisa memberi perhatian pada Doni.

Jamil mendekati Doni yang mendekap serpihan-serpihan boneka beruang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun