Mohon tunggu...
Fiksiana Community
Fiksiana Community Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas pecinta fiksi untuk belajar fiksi bersama dengan riang gembira

Komunitas Fiksiana adalah penyelenggara event menulis fiksi online yang diposting di Kompasiana. Group kami: https://www.facebook.com/groups/Fiksiana.Community/ |Fan Page: https://www.facebook.com/FiksianaCommunity/ |Instagram: @fiksiana_community (https://www.instagram.com/fiksiana_community/) |Twitter FC @Fiksiana1 (https://twitter.com/Fiksiana1)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[CerpenFC] Berkarat

11 Februari 2016   17:19 Diperbarui: 11 Februari 2016   17:31 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Siap, Ndan.”

 

Di waktu yang sama, Doni masih memeluk tubuh kekasihnya, tak menghiraukan tetes-tetes gerimis yang mulai membasahi sekujur tubuh.

Ana, mendapati dirinya tengah memandang tak berkedip pada Doni. Hanya sesaat, pandangan Ana menghangat.

“A—aku, mati?” Ana mengenali tubuh dalam pelukan Doni itu, tubuh dirinya sendiri. “Aku sudah mati…” Lantas berteriak kencang menyeru sang kekasih. “Kenapa kau tidak mendengarku, Doni…?” Ana mencoba memeluk Doni, namun hanya memeluk kehampaan.

Sekuat apa pun usaha Ana untuk menangis, bulir air mata tiada lagi di sana. Yang ia tahu, kini ia di alam berbeda. Bahkan rapatnya rintik hujan, tak setetes pun membasahinya. Satu bayang putih menyilaukan mengagetkan Ana, meski tiada seorang pun yang bisa memberi tahu, tapi Ana yakin, itu Sang Maut.


Ana tak bisa berbuat banyak, menatap sayu pada Doni. Namun Ana yakin, seseorang pasti akan memberikan kebenaran untuk Doni.

“Don… mungkin kau tidak memahami—tapi, aku mencintaimu, bahkan dengan keadaanku ini.”

Sang Maut membawa paksa tubuh halus Ana, dalam sekejapan mata telah menjauh meninggalkan kenyataan yang menyakitkan di belakang.

“Aku tetap mencintaimu, Don…”

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun