Mohon tunggu...
Fikri Aditya
Fikri Aditya Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah salah satu mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Surabaya, saya gemar menulis, membaca dan membuat artikel penelitian.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan, Jalan Panjang Menuju Manusia yang Utuh

4 Juli 2025   09:06 Diperbarui: 4 Juli 2025   09:05 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan adalah elemen kunci dalam kehidupan manusia. Ia tidak hanya membekali seseorang dengan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter, cara berpikir, hingga nilai-nilai hidup. Lewat pendidikan, manusia belajar memahami diri dan dunia, serta menentukan arah hidup yang lebih bermakna. Lebih dari sekadar ruang kelas dan kurikulum, pendidikan adalah proses memanusiakan manusia.

Dalam konteks Indonesia, pendidikan hadir dalam berbagai jenjang dan jalur: formal, non-formal, dan informal. Pendidikan dasar membentuk pondasi awal, pendidikan menengah memperluas wawasan dan keterampilan, sementara pendidikan tinggi mempersiapkan manusia menjadi pemikir dan pelaku perubahan. Tapi proses belajar tidak berhenti di sana. Pendidikan adalah proses sepanjang hayat---terjadi di rumah, komunitas, bahkan dari pengalaman hidup sehari-hari.

Yang lebih penting dari sekadar jenjang adalah nilai yang ditanamkan. Pendidikan yang baik tidak hanya mencetak manusia cerdas, tapi juga manusia berkarakter. Nilai-nilai Pancasila---seperti religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas---harus menjadi ruh dari setiap proses belajar. Di tengah tantangan zaman, pendidikan karakter menjadi fondasi penting untuk menjaga jati diri bangsa dan membangun masa depan yang lebih baik.

Di sisi lain, pendidikan juga membentuk cara berpikir. Melalui pembelajaran yang interaktif, peserta didik didorong untuk berpikir kritis, terbuka, dan berani mencoba hal baru. Di era digital ini, pola pikir berkembang (growth mindset) sangat dibutuhkan. Pola pikir ini menekankan bahwa kemampuan bukan bawaan lahir, tapi bisa diasah melalui usaha dan ketekunan. Pendidikan seharusnya menumbuhkan semangat belajar, bukan rasa takut akan kegagalan.

Transformasi digital dalam dunia pendidikan turut mendorong perubahan pola pikir. Proses belajar tak lagi terbatas pada tatap muka, melainkan bisa terjadi di mana saja, kapan saja. Namun perubahan ini hanya akan bermakna jika disertai dengan kesadaran bahwa pendidikan bukan soal nilai semata, melainkan proses menjadi manusia yang utuh.

Pada akhirnya, pendidikan bukan hanya untuk mendapatkan pekerjaan atau gelar, melainkan untuk menjalani hidup dengan lebih bijaksana dan bermakna. Ia adalah jembatan menuju masa depan yang lebih cerah, bukan hanya bagi individu, tetapi juga bagi masyarakat dan bangsa secara keseluruhan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun