4. PenutupÂ
Fenomena NPC Live TikTok bukan sekadar hiburan absurd, melainkan cerminan dari dinamika sosial dan budaya yang lebih dalam. Ia menunjukkan bagaimana tubuh manusia dapat direduksi menjadi objek tontonan demi kapital digital. Ia juga menunjukkan bagaimana masyarakat kita semakin sulit membedakan antara realitas dan simulasi.
Dengan menggunakan perspektif sosiologis, kita bisa melihat bahwa tren ini lahir dari kombinasi antara budaya performatif, tekanan ekonomi, logika algoritma, dan krisis makna dalam masyarakat pascamodern. Untuk menjawab tantangan ini, kita tidak bisa hanya mengandalkan moralitas konvensional, tetapi perlu pendekatan pendidikan yang kritis, humanis, dan kontekstual.
Saatnya pendidikan tidak hanya bicara tentang angka dan prestasi, tetapi juga tentang nilai, identitas, dan makna menjadi manusia di tengah dunia yang serba digital. Karena pada akhirnya, tantangan terbesar bukanlah menjadi NPC yang viral, tetapi tetap menjadi manusia yang utuh di tengah hiruk pikuk layar kaca.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI