Satu purnama
Jendela usang menarik lensa matanya
Menyoroti tiap-tiap bagian cerita
Tak sempat ia utarakan,hanya sempat terpikirkan
Satu purnama
Sudah enggan membalas celoteh diujung telepon
Pintu itu sudah ditutupnya  pada belasan purnama berlalu
Mengapa dengan langkah gontai,mengetuk kembali pintu tersebut?
Semesta lain mengetuk pintunya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!