Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Jastip", dari Urusan Sosial Budaya ke Urusan Ekonomi

5 Oktober 2019   10:09 Diperbarui: 6 Oktober 2019   06:41 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(SHUTTERSTOCK/KAISAYA via Kompas.com)

Nah, artinya setiap penyedia jastip dengan jumlah belanjaan "jumbo" harus mematuhi aturan ini jika tidak siap-siap dianggap sebagai penyelundupan.

Menurut Kasubdit Komunikasi Dan Publikasi DJBC, Deni Surjantoro. Bagi siapapun yang menjalankan bisnis jastip lebih baik mendeklarasikan bahwa barang yang mereka bawa untuk kepentingan bisnis.

"Hakikatnya jika barang tersebut akan diperdagangkan maka menggunakan skema PIBK dan berlaku ketentuan impor pada umumnya jadi meskipun di bawah US$ 500, jika barang tersebut bertujuan untuk didagangkan maka berlaku skema impor umum dengan PIBK," ujar Deni Jumat(04/10/19) kemarin, seperti yang dikutip dari Detik.com.

Memang asyik berbisnis Jastip, namun tetap harus diingat bahwa motivasi  titipnya pun sudah bergeser dari sekedar urusan sosial menjadi urusan bisnis yang menguntungkan secara ekonomi.

Terdapat aturan dan konsekuensi yang harus ditaati terkait hal ini. Kendati faktanya masih banyak pula penyedia jastip yang berusaha mengakali aturan tersebut.

Sumber: detik.com | liputan6.com | detik.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun