Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pajak Karbon Alat untuk Menuju Ekonomi Hijau

28 Oktober 2021   08:54 Diperbarui: 28 Oktober 2021   09:02 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahkan lucunya ada yang menyebutkan bahwa pajak karbon akan memajaki nafas penduduk Indonesia dan asap dari kegiatan masak di dapur-dapur rumah tangga.

Mungkin asumsinya karena pada saat bernafas dan memasak manusia mengeluarkan karbon dioksida.

Sebenarnya bagaimana dan apa sih Pajak Karbon itu?

Pemahaman tentang pajak karbon ini sangat penting agar implementasinya awal kuartal pertama tahun depan bisa berjalan mulus dan lancar.

Melansir sejumlah sumber bacaan, Pajak atau cukai karbon secara taksonomi dapat dikatakan sebagi turunan dari Pigouvian Tax.

Pigouvian tax adalah jenis pajak dari setiap aktivitas pasar yang menghasilkan eksternalitas atau efek negatif bagi masyarakat.

Salah satu contoh pajak jenis ini adalah cukai tembakau atau alkohol yang dikenakan lebih tinggi lantaran memiliki efek negatif bagi masyarakat.

Dengan kata lain, pajak karbon adalah pajak yang dikenakan atas emisi dan bahan bakar yang berasal dari fosil.

Pajak ini pada awalnya dirancang untuk mengurangi polusi melalui perubahan perilaku sebuah entitas terutama perusahaan-perusahaan manufaktur agar cara mereka berproduksi lebih ramah lingkungan, dan bagi individu bisalah mereka mulai mengurangi penggunaan bahan bakar berbasis fosil.

Untuk itulah, pajak karbon biasanya diterapkan bedasarkan 2 hal, pertama atas  kandungan karbon seperti pajak karbon yang dikenakan pada bahan bakar.

Jadi harga bensin atau bahan bakar lain untuk kebutuhan transportasi itu sudah dihitung eksternalitas negatifnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun