Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menyoal Hilangnya "PKI" di Belakang G30S, dan Isu Keterlibatan Soekarno dan Soeharto dalam Peristiwa Itu

18 September 2020   13:20 Diperbarui: 18 September 2020   23:58 5629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesimpulan yang kemudian dianggap gegabah karena diambil tanpa terlebih dahulu melewati proses penelitian dan penyelidikan yang seksama.

Padahal menurut esai yang ditulis oleh Sejarawan asal Cornell University  Benedict Anderson dan Ruth Mc Avey  yang bertajuk  "A Preliminary Analysis of The October 1,1965 Coup in Indonesia" atau lebih dikenal dengan sebutan The Cornell Paper yang dirilis tahun 1971. Peristiwa G30S tersebut merupakan puncak kekisruhan internal ditubuh Angkatan Darat saat itu. 

Sementara Harold Crouch sejarawan lain, dalam bukunya  "Army and Politics in Indonesia" menerangkan bahwa menjelang tahun 1965 Staf Umum Angkatan Darat pecah menjadi 2 faksi.

Keduanya memang sama-sama anti PKI namun berbeda sikap dan cara dalam menghadapi Presiden Soekarno.

Satu Faksi yang Crouch sebut sebagai faksi tengah dipimpin oleh Jendral Ahmad Yani, sangat loyal terhadap Presiden Soekarno, faksi ini hanya menentang Soekarno dalam hal persatuan nasional dengan memasukan unsur PKI di dalamnya.

Di sisi lain, faksi kedua yang disebut faksi kanan dengan tokoh Jendral AH. Nasution dan Jendral Soeharto memiliki sikap menentang kebijakan Ahmad Yani yang bernafaskan Soekarnoisme

Nah, peristiwa G30S ini yang berdalih menyelamatkan Soekarno dari kup yang dilakukan oleh Dewan Jendral sebenarnya ditujukan bagi perwira-perwira utama faksi tengah untuk melapangkan jalan bagi perebutan kekuasaan oleh kekuatan faksi kanan Angkatan Darat.

Versi lain yang disebutkan sebagai dalang atau paling tidak terlibat dalam G30S adalah Soekarno. Menurut Asvi, Setidaknya ada 3 sumber tulisan yang menyebutkan keterlibatan Soekarno dalam peristiwa ini.

Ketiga buku tersebut menurut Asvi, mengarah pada de-Soekarnoisasi.

"Menjadikan Soekarno sebagai dalang peristiwa  30 September dan bertanggungjawab atas segala dampak kudeta berdarah tersebut"

Hal ini kemudian menyulut kemarahan dan protes keras dari keluarga besar Proklamator Kemerdekaan Indonesia tersebut, mereka menyebutnya sebagai upaya pembunuhan karakter terhadap Soekarno.

Untuk menyanggah tuduhan ini kemudian Yayasan Bung Karno menerbitkan buku "Soekarno Difitnah" yang memasukan catatan dari salah satu pelaku sejarah saat itu yang saat kejadian merupakan Wakil Komandan Resimen Tjakra Birawa, Maulwi Saelan.

Lantas bagaimana dengan versi lain yang menyebutkan keterlibatan Penguasa Orde Baru, Soeharto dalam peristiwa G30S ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun