Mohon tunggu...
Fenni Bungsu
Fenni Bungsu Mohon Tunggu... Freelancer - Suka menulis

Penyuka warna biru yang senang menulis || Komiker Teraktif 2022 (Komunitas Film Kompasiana)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Oleh-oleh Konferensi Internasional Mandalika untuk "Sport Tourism" yang Berkelanjutan

7 Desember 2021   07:54 Diperbarui: 7 Desember 2021   18:24 2265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

C. Adaptasi

Bila sudah ada persiapan dan contoh penyelenggaraan, maka perlu untuk cepat melakukan penyesuaian. Potensi wisata di kawasan Mandalika yang besar, perlu didukung dengan sarana dan prasarana serta SDM yang mumpuni. Gelaran olahraga yang terbilang cepat pelaksanaannya, maka perlu penyesuaian diri yang cepat pula.

Dari analisa Bapak Adi Prinantyo bahwa Mandalika memiliki modal bagus baik untuk pemandangan alamnya, dan juga kualitas lintasan sirkuit yang ketika hujan memiliki daya cengkram terbaik di dunia. 

Selain itu, antusias penonton domestik dan mancanegara yang menurut Pak Adi sangat menjanjikan. Hanya saja Mandalika masih harus menggenjot waktu untuk berpacu dalam infrastruktur sirkuit.

"Masih harus terjadi pembenahan pada infrastruktur penunjang sirkuit, SDM sirkuit, SDM non sirkuit seperti bagaimana kesiapan LO dan pengelola homestay, karena kunjungan tingkat okupansi penginapan dari 15% meningkat menjadi 95% saat WSBK lalu, sehingga ini menjadi catatan ketika kita akan menggelar MotoGP pada Maret tahun 2022 mendatang," jelas Pak Adi.

D. Inovasi

Ketika kita tengah berkunjung ke suatu tempat, maka tidak hanya menikmati pemandangan saja, akan ada hal-hal yang dicari lainnya salah satunya adalah souvenir. Di sini, kita dapat me-rebranding produk lokal dengan pengemasan indah yang melibatkan masyarakat lokal, bahkan gastronomi (tata boga).

Hal tersebut disampaikan oleh Ibu Helianti Hilman bahwa ada 4 aspek yang dicari oleh wisatawan yaitu: pengalaman untuk belanja, menyesuaikan rasa dalam menyajikan makanan, belajar dan mendapat experience. 

Pastinya menjadi kesempatan buat kita dalam meningkatkan pendapatan lebih tinggi. Namun tentunya, diperlukan juga motor penggerak atau leader yang dapat mengarahkannya. Kalau Bapak Dr. M. Firmansyah menyebutnya adalah institutional design. 

"Untuk mendukung sport tourism di kawasan Mandalika, kita membutuhkan institutional design, satu kelembagaan besar yang terlibat semua unsur yang membangun kesepakatan dalam membangun NTB. Kita membangun peta jalan bersama yang melibatkan semua pihak dengan adanya leader," jelas Pak Firmansyah.

Dok. Channel Youtube KEMENPAREKRAF
Dok. Channel Youtube KEMENPAREKRAF

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun