Mohon tunggu...
Fenni Bungsu
Fenni Bungsu Mohon Tunggu... Freelancer - Suka menulis

Penyuka warna biru yang senang menulis || Komiker Teraktif 2022 (Komunitas Film Kompasiana)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Oleh-oleh Konferensi Internasional Mandalika untuk "Sport Tourism" yang Berkelanjutan

7 Desember 2021   07:54 Diperbarui: 7 Desember 2021   18:24 2265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Antisipasi

Dalam menggelar acara, terlebih lagi bertaraf internasional, sebisa mungkin untuk mengantisipasi dengan melakukan banyak persiapan yang matang. Hal ini dikarenakan sport tourism akan memberikan udara baru sebagai destinasi wisata masa kini.

"Kegiatan sport tourism ini akan mengembangkan infrastruktur baru, menciptakan produk dan destinasi baru," ujar Bapak Mohammad Farid Zaini.

Pada kesempatan yang sama, Pak Hendra Noor Saleh pun menyampaikan dengan berkaca pada saat event WSBK lalu, dimana penjualan tiket yang berjalan cepat, maka pada event olahraga selanjutnya perlu dengan melibatkan stakeholder dan persiapan matang dengan menyiapkan kalender event, serta kemudahan akses jalur transportasi. 

Tangkapan layar Fenni Bungsu
Tangkapan layar Fenni Bungsu

"Untuk sport tourism, Mandalika sangat bagus. Keindahan alam yang oke dengan challenge-nya masuk ke medium hard. Pantainya dengan view yang indah. Ketika jalan menanjak melihat gunung, saat ke bawahnya melihat pantai. Persiapan matang memang diperlukan misalnya hotel dan villa, transportasi, souvenir, paket perjalanan, dan medali." Terang Zacky Badrudin. 

B. Adopsi 

Mungkin kita pernah mendengar metode ATM: Amati, Tiru, dan Modifikasi. Bukan tidak mungkin untuk untuk event selanjutnya, kita dapat mengadopsi kegiatan olahraga wisata seperti yang telah dilakukan di Yogyakarta dan Perancis. 

Bapak Hery Setyawan menerangkan, saat event marathon di Yogyakarta, penting untuk memperhatikan kapasitas bandara, kamar penginapan (hotel). Apalagi di masa pandemi seperti ini, protokol kesehatan tidak bisa ditawar, dan jangan sampai lengah. 

"Kita bisa mengadopsi event olahraga Internasional dari Perancis yang sering mengadakan sport event, contohnya gelaran Tour de' Franc, World Cup, dan Euro Cup. Jadi tidak hanya fokus ke tourism saja, tetapi juga mempromosikan setiap produk lokal setempat, misalnya kain tenunnya, makanan dan minuman," terang Ibu Ekawati Moncarre.

Sambung Ibu Ekawati lagi, Lombok merupakan top 5 destination di Indonesia. Jadi selain tourism juga perlu ada education-nya sehingga menjadi pengalaman yang akan selalu diingat wisatawan yang telah datang berkunjung. Hal tersebut bertujuan agar pengunjung tidak hanya sekadar datang lalu pergi, tetapi memberikan feedback positif kepada masyarakat lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun