Mohon tunggu...
Fenni Bungsu
Fenni Bungsu Mohon Tunggu... Freelancer - Suka menulis

Penyuka warna biru yang senang menulis || Komiker Teraktif 2022 (Komunitas Film Kompasiana)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Oleh-oleh Konferensi Internasional Mandalika untuk "Sport Tourism" yang Berkelanjutan

7 Desember 2021   07:54 Diperbarui: 7 Desember 2021   18:24 2265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan beragamnya potensi lokal di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat ini, maka wajar kalau Pemerintah menetapkan kawasan Mandalika sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Dokumentasi pribadi Fenni Bungsu
Dokumentasi pribadi Fenni Bungsu
Dari situlah saya tertarik untuk mengikuti Konferensi Internasional Mandalika: "Infinity Experiences of Nature and Sport Tourism", pada hari Rabu, 1 Desember 2021 kemarin, makin mencerahkan akan banyaknya potensi yang dapat digali di kawasan Mandalika ini. 

Pembukaan Konferensi Internasional Mandalika 

Acara konferensi yang saya ikuti berlangsung secara daring, dimulai dari pukul 09.00 WITA atau pukul 08:00 WIB yang terbagi menjadi dua sesi seminar sangat menarik untuk disimak.

Dalam welcoming speech-nya Bapak Drs. H. Lalu Gita Aryadi, M.Si selaku Sekretaris Daerah Provinsi NTB, yang mewakili Gubernur NTB, menyampaikan bahwa, NTB telah melewati 3 fase evolusi pariwisata, antara lain:

  • Fase Tradisional: branding dan strategi pemasarannya adalah NTB dikenal sebagai tempat berlibur dan honeymoon, sehingga kunjungan wisatawan hanya bersifat temporal saat hari libur saja, belum secara masif. 

  • Fase Pertumbuhan: di fase ini pariwisata NTB tumbuh dengan ikon baru (pada tahun 2010) dari yang sebelumnya NTB sebagai tempat berlibur maupun honeymoon saja, menjadi mice destination (menjadi tempat bekerja sambil berwisata) dan membranding NTB sebagai halal destination. 

  • Fase Pengembangan: pada fase ini dimana keadaan berada di tengah pandemi, tapi berangsur-angsur menjadi lokasi yang aman untuk dikunjungi, sehingga dapat menjadi reborn pariwisata. Meski mengesampingkan mice destination karena kondisi yang tidak memungkinkan bila berlama-lama berada di dalam ruangan, maka menjadi momentum untuk mengembangkan daya tarik baru yaitu sport tourism.

Tangkapan layar fennibungsu
Tangkapan layar fennibungsu
Menurut saya, memang pantas Lombok menjadi sport tourism, karena potensi wisatanya indah dan cocok dengan cabang olahraga seperti balapan sepeda, balap motor, olahraga air, dan semoga saja bisa menjadi sport center untuk cabang olahraga lainnya juga. 

Apalagi menurut Ibu Rizki Handayani, selaku Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, NTB sudah dikenal dengan kegiatan outdoor activity, yaitu terkenal dengan mendaki Gunung Rinjani.

Tangkapan layar Fenni Bungsu
Tangkapan layar Fenni Bungsu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun