Mohon tunggu...
Zakki Ahmad Fauzi
Zakki Ahmad Fauzi Mohon Tunggu... Blogger

Gemar membaca dan menulis. Dulu sempat suka menggambar sketsa. Suka sejarah, falsafah, visi masa depan, dan banyak hal lainnya. Suka anime, manga, manhwa, dan manhua. Suka Akal Imitasi (AI) dan sering diskusi bersama AI dalam merumuskan topik bahasan.

Selanjutnya

Tutup

Film

Aktor sebagai Kader Peradaban

15 September 2025   20:26 Diperbarui: 15 September 2025   20:26 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Aktor sebagai Kader Peradaban

Di tengah gempuran industri anime Jepang yang kian menguasai pasar hiburan global, terpilihnya Owen Cooper---aktor cilik serial Adolescence---dalam ajang Emmy menjadi momen reflektif bagi dunia entertainment Barat. Bukan sekadar kemenangan individu, tetapi sinyal bahwa industri hiburan sedang mencari cara untuk bertahan, beradaptasi, dan mungkin berevolusi.

Owen Cooper, kelahiran 2009, adalah representasi akhir generasi Z. Usianya mengingatkan penulis pada seorang murid TPQ yang pernah penulis dampingi ketika tinggal di masjid kampus di Malang. Mereka seumuran, dan dari sana penulis menyadari: aktor muda bukan hanya talenta panggung, tetapi juga anak-anak yang sedang tumbuh, belajar, dan mencari arah hidup. Maka, pertanyaannya bukan hanya bagaimana industri membentuk mereka, tetapi bagaimana industri menjaga mereka.

---

Hiburan sebagai Lembaga Pendidikan Massal

Industri hiburan sering dipandang sebagai ruang eskapisme, tempat pelarian dari realitas. Padahal, ia memiliki potensi luar biasa sebagai kanal pendidikan publik. Serial seperti Adolescence, yang mengangkat isu-isu berat seperti misogini dan kejahatan remaja, bisa menjadi alat refleksi sosial jika aktor-aktornya juga dibina sebagai bagian dari proses edukatif itu.

Aktor muda seperti Owen Cooper seharusnya tidak hanya dilatih berakting, tetapi juga dibekali dengan pendidikan interdisipliner: tata negara, geopolitik, sastra, bahasa, kepanduan, bahkan spiritualitas. Mereka harus menjadi pribadi yang tangguh, cerdas, dan berintegritas---karena mereka bukan hanya menghibur, tetapi juga membentuk opini publik, menjadi panutan, dan suatu saat bisa menjadi pemimpin.

---

Kegagalan Sistemik dan Pelajaran dari Masa Lalu

Kita telah menyaksikan kegagalan sistemik dalam membina aktor muda. Macaulay Culkin, Justin Bieber, bahkan Daniel Radcliffe adalah contoh bahwa ketenaran dini tanpa pembinaan bisa berujung pada alienasi, depresi, atau penolakan terhadap industri itu sendiri. Mereka bukan gagal secara personal, tetapi menjadi korban dari sistem yang hanya mengejar profit dan popularitas, tanpa menyediakan ruang belajar dan perlindungan psikologis.

Industri hiburan yang baik seharusnya tidak hanya menayangkan hiburan, tetapi juga membentuk karakter. Dengan kekuatan besar yang dimilikinya, ia punya tanggung jawab besar pula: menjaga aktor muda dari pengaruh negatif, baik dari masyarakat maupun dari dalam industri itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun