"Saya tidak melawan bangsa mana pun. Saya melawan ketidakadilan, karena bumi ini adalah rumah semua manusia."
Kalimat itu, seperti banyak kata-katanya yang lain, tak perlu diserukan berulang.
Ia menempel di hati orang-orang yang masih percaya bahwa martabat bisa menjadi bentuk perlawanan.
Kita mungkin tidak akan pernah berdiri di podium PBB atau berlayar menembus blokade Gaza, tapi kita semua akan menghadapi versi kecil dari "Trump" dalam hidup kita --- entah di kantor, di media sosial, atau bahkan di lingkaran terdekat.
Saat itu terjadi, kita punya dua pilihan: membalas dengan amarah, atau meniru Greta --- membalas dengan elegan.
Karena pada akhirnya, dunia ini tidak berubah oleh orang yang paling keras berteriak,
tetapi oleh mereka yang tetap tenang saat memilih kata,
dan tetap manusiawi saat semua orang sudah kehilangan akal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI