Mohon tunggu...
Hanif alfattah
Hanif alfattah Mohon Tunggu... semoga bermakna

tindakan hanya sebatas kewajibanku bukan penentu kesuksesanku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Finlandia : Kemajuan Dengan Pembungkaman

15 September 2025   21:01 Diperbarui: 15 September 2025   21:01 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan suatu negara demokrasi liberal, membungkam rakyatnya, persnya dan memperpanjang masa jabatan demi stabilitas negara, apakah itu hanya bualan ataukah betulan?

Indonesia lahir dari landasan dasar bahwa kita adalah negara besar dan negara kesejahteraan. Untuk mencapai itu, indonesia menerapkan sistem Pemerintahan Demokrasi yang tertulis di dalam UUD NRI 1945  Pasal 28E ayat (3), yang berbunyi, "Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat." dalam prosesnya pun, indonesia tak bisa dipisahkan dari ketikstabilan bentuk pemerintahan. Pernah parlementer, presidensial, semi-presidensial namun pada akhirnya yang dipilih hingga kini yakni presidensial. Selain itu, tafsiran Demokrasi bagi Indonesia awal kemerdekaan juga berubah-ubah, Demokrasi Terpimpin, demokrasi dengan kekuasaan tertinggi di MPR, Demokrasi secara langsung, bahkan pada orde lama, presiden soekarno mengeluarkan dekrit pembubaran DPR dan di ganti dengan DPR-GR sehingga jelas begitu besar kekuasaan Presiden dan banyak anggota DPR masa itu di ganti secara subjektif oleh Presiden. 

Sejarahnya DPR-GR hadir karena munculnya Penetapan Presiden (Penpres) No. 3 Tahun 1960 pada tanggal 5 Maret 1960. Hal ini terjadi karena pada tahun 1955 Pemilu Indonesia memiliki DPR yang dianggap paling demokratis. Anggotanya dipilih langsung oleh rakyat dan seringkali sangat kritis terhadap kebijakan pemerintah. Pada tahun 1960, DPR hasil Pemilu 1955 menolak Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) yang diajukan oleh pemerintah. Penolakan ini dianggap oleh Presiden Soekarno sebagai tindakan yang menghambat jalannya revolusi. Selain itu, pada tahun 1960, Soekarno juga membubarkan Partai Sosialis Indonesia (PSI) dan Masyumi. Banyak petinggi partai tersebut yang ditangkap dan dipenjara. Misal Mohammad Natsir, Buya Hamka, Syarifudin Prawiranegara, dan Soetan Syahrir. Pembubaran dan penangkapan tersebut terjadi karena terjadinya Protes dengan gerakan PRRI/Permesta (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia / Perjuangan Rakyat Semesta). Protes ini terjadi karena adanya kekecewaan politik, sentralisasi ekonomi dan penolakkan terhadap pengaruh komunis. 

Era reformasi menandai transformasi fundamental demokrasi Indonesia, dengan penerapan pemilihan umum langsung sebagai pilar utamanya. Sistem ini tidak hanya memperkuat institusi presidensial, tetapi juga didukung oleh penguatan kebebasan sipil, seperti kebebasan berekspresi, berserikat, dan pers, serta adanya pembatasan masa jabatan. Upaya untuk menghilangkan hak-hak fundamental tersebut diyakini akan memicu perlawanan publik yang masif, menunjukkan betapa berharganya proses demokrasi saat ini.

Dalam kasusnya, Masa jabatan presiden indonesia terlama di berikan kepada Presiden Soeharto dan pada akhir masa jabatannya di gulingkan oleh masyarakat. Kasus pembungkaman kebebasan berpendapat, pernah dilakukan pada masa Soeharto yakni adanya SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0156/U/1978 mengenai NKK/BKK yang isinya yakni pembubaran Dewan Mahasiswa dan di ganti dengan BKK (Badan Koordinasi Mahasiswa). Hal ini terjadi karena mahasiswa kerap protes dan demo mengenai kebijakan soeharto seperti adanya kasuswa Malari (1974) dan adanya gerakan mahasiswa 1977/1978 menjalang soeharto di pilih kembali aklamasi oleh sidang MPR. dampaknya yakni kampus menjadi steril dari politik dan hilangnya suara kritis mahasiswa. 

Sementara kasus pembungkaman pers pernah terjadi pada masa soeharto yakni adanya Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP), ini bukan hanya sekadar izin usaha namun juga sebagai nyawa bagi sebuah media. Pada tahun 1994 terdapat 3 media yang di cabut SIUPP nya yakni Tempo, Detik dan Editor.  Alasannya yakni Tempo dan Editor dianggap melanggar ketentuan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) mengenai kepemilikan saham, sedangkan Detik dianggap menggunakan izin yang tidak sesuai dengan kontennya. Akan tetapi, pemicu utamanya yakni adanya suara kritis media tersebut dalam isu pembelian 39 kapal perang bekas dari Jerman Timur. Adanya penggelembungan harga yang ujungnya ke korupsi dan adanya perbedaan pendapat antara pejabat tinggi ke publik. Sehingga jelas ada perpecahan di dalam kabinet soeharto waktu itu.

Berbeda dengan Finlandia, pembungkaman pers dan suara masyarakat serta memperpanjang masa jabatan tidak hanya sebatas tekanan tetapi di buat Doktrin oleh Pemerintah agar diresapi dan dilaksanakan secara baik oleh masyarakat. Doktrin tersebut bernama doktrin Paasikivi-Kekonen, nama tersebut adalah nama presiden Finlandia tahun 1946-1956 (Paasikivi) dan 1956-1982 (Kekonen). Apakah doktrin ini di kritik oleh masyarakat negara lain? Iyaa doktrin ini pasti dikritik. Doktrin ini di luar dinamakan Filandisasi, New York times 1979 menyatakan bahwa kondisi menyedihkan berupa tetangga yang lemah dan kecil gentar oleh kekuatan dan kekejian politik negara adidaya totaliter, mengalah secara tidak pantas dan memalukan dalam hal kebebasan berdaulatnya, mengganggap bahwa kebijakan tersebut adalah pengecut. Selain itu, Para pengamat eropa dan amerika ngeri melihatnya karena pemilu ditunda, calon presiden membatalkan pencalonannya, penerbit membatalkan buku dan pers menyensor sendiri tulisannya agar uni soviet tidak tersinggung. Hal ini melanggar hak untuk bebas bertindak dalam demokrasi. Sehingga pada masa itu, presiden Kokkenon merangkum kebijakan tersebut dengan "Finlandisasi bukan untuk di ekspor". Tindakan ini merupakan bentuk fleksibiltas bukan memalukan bagi finlandia dan yang finlandia pegang adalah nilai kemerdekaan dan tidak dijajah di atas segalanya meskipun mengorbankan demokrasi.

Contoh pembungkaman yang terjadi yakni 

  1. Saat negara lain mengutuk serbuan soviet ke hungaria dan czechoslovakia dan perang soviet melawan afganistan pemerintah dan pers finlandia diam

  2. Perusahaan penerbit buku membatalkan novel Gulah karya Solzhenitsyn karena khawatir menyinggung soviet

  3. Pada 1971 surat kabar finlandia menyinggung soviet, maka pemerintah finlandia menyerukan kepada pers-persnya untuk bertanggungjawab dan menyensor sendiri pernyataan-pernyataan

  4. Pada tahun 1973, Kekkenon diperpanjang masa jabatannya 4 tahun oleh UU Darurat dengan alasan stabilitas negara. Padahal ketika itu terdapat calon presiden penantang kekkonen yang kuat pada pemilu 1974.

Pertanyaan besarnya, MENGAPA HAL ITU DAPAT TERJADI??, Bahkan secara sitematis, berpuluh tahun dan masif. Hal ini karena pada masa itu keadaan Finlandia dapat di katakan genting yang terhimpit kekuatan besar dan menekan yakni Uni Soviet yang secara perbatasan sangat dekat dengan Finlandia. Sejarahnya di mulai pada tahun 1918 dimana terjadi peperangan antara  golongan merah (komunis) dengan golongan putih (borjuis, konservatif dan demokratis). Dalam peperangan tersebut pemenangnya yakni golongan putih yang kemudian pada bulan mei golongan putih membunuh 8.000 golongan merah dan 20.000 lain mati kelaparan ketika di tahan di kamp konsentrasi. 

Meskipun tragedi besar menimpa, rekonsiliasi berlangsung cepat yakni adanya golongan kiri yang selamat dan diberikan hak politiknya sehingga pada tahun 1926 seorang politikus kiri menjadi perdana menteri, yakni Vin Tanner. Pada tahun 1939 finlandia tergaket karena rusia dan jerman telah bersepakat untuk membatalkan propagandanya dan menandatangani pakta non-agresi yang dikenal pakta molotov-ribbentrop. Di dalam perjanjian itu jerman mengakui bahwa finlandia merupakan bagian dari soviet. Pada oktober 1939 soviet karena ketakutannya dengan jerman mendorong perbatasan semakin ke barat dengan memberikan ultimatum kepada negara-negara di baltik yaitu lituannia, latvia, estonia dan finlandia. Soviet menuntut bahwa diwilayah tersebut akan di bangun pangkalan militer soviet. negara lituannia, latvia, estonia karena menganggap diri mereka kecil maka mereka menyerah kepada soviet pada juni 1940. Berbeda dengan Finlandia, mereka tidak menyerah begitu saja. Sehingga muncul negosiasi yang dilakukan soviet dan finlandia pada 1939. Ini dilakukan karena masyarakat finlandia berpikir dan khawatir apabila menyerah dengan mudah maka tuntutan-tuntutan soviet lainya bahkan lebih besar akan mudah di jalankan. 

Pada november 1939 uni soviet menyerang finlandia, mengklaim bahwa meriam finland mendarat di soviet dan menewaskan sejumlah prajurit. Peperangan ini di mulai pada musim dingin. Selain itu, ketika soviet sudah menduduki desa di finland terdekat dari soviet maka soviet mengakui bahwa pemimpin komunis finland yakni Kuusinen sebagai kepala pemerintah finland. Hal ini dilakukan sebagai propaganda guna pembenaran kepada soviet bahwa yang mereka lakukan tidak menyerbu finlandia melainkan datang membela tanah finlandia yang sah. Perlu di ketahui pada waktu itu, penduduk soviet yakni 170 juta orang dan finland 3,7 juta orang. Soviet hanya mengerahkan 500.000 prajurit dengan persentase pasukannya. sementara finlandia mengerahkan seluruh pasukannya yakni 120.000 saja. Dari kesenjangan itupun terlihat bahwa kemenangan finlandia sangat minim bahkan tidak ada. Pada musim dingin ini, posisi finlandia di untungkan karena medan peperangan sangat dikuasi, namun saat musim panas tiba, pasukan soviet lebih unggul. Awal februari 1939 soviet mendobrak garis mannerheim dan memaksa pasukan finlandia mundur ke zona lebih lemah. Namun pasukan finlandia menolak mundur lebih jauh. Sehingga membuat perdana menteri finlandia untuk mengirimkan delegasi ke moskow agar negosiasi. Hasilnya soviet menekan agar maju ke arah daerah viipuri. Selain itu memita agar pelabuhan hanko dekat ibu kota finlandia yakni helsinki dan seluruh provinsi karelia agar di gunakan oleh rusia. Sehingga penduduknya mengungsi dan berdesakan karena keluar dari karelia. 

Setelah situasi stabil perwakilan Finlandia pada juli 1944 terbang ke moskow mengajukan perdamaian dan menandatangai perjanjian baru. Soviet dalam perjanjian tersebut mendapat seperti perjanjian pertama + pelabuhan dan tambang-tambang di samudra artik. Perjanjain damai ini mewajibkan finlandia membayar $300.000.000 jangka waktu 6 tahun kemudian diperpanjang 8 tahun dan menjadi $226.000.000. Hasil pertemuan tersebut finlandia juga menghukum presiden dan beberapa menterinya untuk di penjara serta finlandia harus setuju untuk melakukan perdagangan 20% total perdagangan finlandia ke soviet. Misal minyak, otomotif bermutu rendah, pembangkit listrik tenaga nuklir, mobil dll.

Dalam kondisi ini, Finlandia telah sadar diri bahwa mereka adalah negara

  1. Pengabaian atau penentangan kepada soviet berujung petaka bagi finland

  2. Negara kecil, lemah

  3. Tidak mengharap bantuan dari sekutu barat

  4. Perlu memahami sudut pandang barat

  5. Perlu komunikasi dengan pejabat tiingkat atas ataupun bawah soviet

  6. Harus bisa mempertahankan kepercayaan soviet

  7. Menepati janji dan memenuhi kesepakatan 

Sehingga karena sadar diri dan di bentuknya doktrin Paasikivi-Kekkonen maka Finlandia harus mengorbankan ekonomi dan sebagian kebebasan berbicara demi terbangunnya kembali kepercayaan Uni Soviet.

Keberhasilan doktrin ini terlihat seperti 

  1. Hingga kini perlakuan soviet/rusia tidak seperti dahulu kepada finlandia

  2. Soviet mengurangi jumlah dan memperpanjang jangka waktu pembayaran hutang perang

  3. Pada 1955,  soviet menarik mundur pasukan dan mengosongkan pangkalan AL di forkala 

  4. Soviet menoleransi perdagangan finlandia dengan eropa atau barat dan turunnya perdagangan dengan soviet

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun