Dalam perspektif dakwah, penerima THR juga memiliki peran. Mereka tidak hanya menjadi objek, tetapi juga subjek dalam menyebarkan nilai Islam. Penerima THR diharapkan menggunakan rezekinya untuk hal-hal yang positif, seperti:
Menunaikan zakat fitrah
Membantu keluarga atau tetangga yang kesulitan
Bersedekah kepada fakir miskin
Tidak berlebihan dalam berbelanja
Allah SWT mengingatkan:
> "Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf: 31)
Dengan memanfaatkan THR secara bijak dan penuh kesadaran, penerima dapat ikut berdakwah melalui perilaku konsumsi yang Islami dan bertanggung jawab.
* THR sebagai Ibadah Sosial dan Dakwah Praktis
Dalam Islam, THR bukan sekadar urusan ekonomi atau formalitas tahunan. Dalam perspektif dakwah, THR memiliki peran penting dalam menyampaikan nilai-nilai Islam secara praktis, memperkuat ukhuwah, mewujudkan keadilan sosial, serta membangun karakter masyarakat yang peduli dan bertanggung jawab.
Baik sebagai pemberi maupun penerima, setiap Muslim dapat menjadikan THR sebagai ladang pahala dan sarana dakwah. Dengan niat yang lurus dan pelaksanaan yang baik, THR akan membawa keberkahan bukan hanya bagi individu, tetapi juga bagi masyarakat secara luas.