Mohon tunggu...
Fathurrachman Zuhdi
Fathurrachman Zuhdi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi || Media Enthusiast

Senang berdiskusi dan berbicara tentang media dan dunia kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

skinnyindonesian24: Youtube Lebih "Berbahaya" dari TV!

9 Maret 2021   01:15 Diperbarui: 27 Januari 2022   13:32 1566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Sudut Pandang Pembuat Konten

Sudut pandang ini menjelaskan bagaimana algoritma Youtube dan gaya pembuat konten yang sering masuk halaman trending dapat membuat banyak penonton terpikat dengan konten yang dibuat.

Digambarkan dalam video mereka, ada seorang pembuat konten dan temannya yang suka membuat konten di Youtube. Namun, desakan dari luar untuk menabrak idealisme demi mendapatkan trending dan adsense menjadi pengaruh yang pada akhirnya merubah perilaku maupun pola pikir si pembuat konten. Pola pikir yang berubah itu pada akhirnya menghilangkan idealisme lamanya dan beralih pada keuntungan adsense dan halaman trending semata, yang diatur oleh algoritma yang berisikan drama showbiz dan sensasi.

Youtube Lebih Berbahaya dari TV

Dari keempat sudut pandang yang dijelaskan dalam video Youtube Lebih Dari TV, skinnyindonesian24 ingin memberitahu bahwa sebenarnya perhatian kita sebagai penonton adalah produk yang dijual oleh platform Youtube kepada customer-nya yaitu pengiklan.

Awalnya Youtube menyediakan konten-konten yang hanya ingin dilihat oleh masyarakat sehingga jumlah durasi tontonan menjadi tinggi. Hal tersebut disukai oleh para pengiklan karena mereka ingin agar produknya banyak dilihat oleh masyarakat sehingga peluang akan ketertarikan terhadap produk menjadi lebih tinggi. Sementara itu, pembuat konten berlomba-lomba membuat konten yang penuh sensasi dan drama agar dilihat lebih banyak penonton sehingga kontennya dapat masuk ke halaman trending.

Jika disimpulkan, penonton terpengaruh oleh video, pembuat konten terpaku pada algoritma yang sebenarnya tidak bisa membedakan mana yang buruk dan mana yang baik, pengiklan yang mengandalkan keuntungan semata, dan para pejabat Youtube yang membiarkan “permainan” ini semua terjadi.

Menurut skinnyindonesian24, Youtube harus mengganti model bisnisnya dan menggantinya dengan model yang tidak menjual perhatian penonton. Sebab, model bisnis yang dijalankan sekarang ini hanya terpaku pada keuntungan material daripada memikirkan apa yang sebenarnya penonton butuhkan. Jika hal ini semua tidak diubah, mereka memastikan bahwa Youtube akan lebih 'berbahaya' dari TV.

Menurut Penulis, apabila konten yang sebenarnya dibutuhkan penonton justru tidak didukung oleh algoritma Youtube sehingga banyak penonton tidak mengetahui apa yang sebenarnya mereka butuhkan. Maka, probabilitas terjadinya konflik sosial dan menurunnya intelektualitas masyarakat khususnya penonton Youtube akan merajalela. Maka dari itu, benar seperti apa yang dikatakan oleh Jovial Da Lopez dalam video Youtube Lebih Dari TV, bahwa Youtube akan lebih berbahaya dari TV.

SUMBER

https://youtu.be/o4SkY1Sgwdg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun