Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Produktivitas: Lebih dari Sekadar Bekerja Keras

5 Mei 2024   15:32 Diperbarui: 5 Mei 2024   15:34 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi produktivitas. sumber: freepik

Produktivitas---kata yang sering kita dengar dalam lingkup pekerjaan, tetapi seringkali salah dipahami. 

Banyak yang mengaitkannya dengan kegiatan yang padat atau pengerahan otak yang intens. Namun, apakah produktivitas hanya sebatas itu? Apakah itu benar-benar tentang bekerja keras atau bekerja cerdas?

Dalam realitasnya, produktivitas adalah sebuah seni yang melibatkan cara bekerja yang berbeda. Ini bukan sekadar tentang kegiatan yang dilakukan, tetapi juga tentang bagaimana kita melakukannya dengan benar. 

Produktivitas bukan sekadar sifat atau keahlian, melainkan sebuah kebiasaan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan dari waktu ke waktu.

Memahami Esensi Produktivitas

Mari kita mulai dengan merunut kembali esensi sebenarnya dari produktivitas. 

Seringkali, kita terperangkap dalam persepsi yang salah bahwa produktivitas hanya sebatas melakukan banyak hal dalam waktu yang singkat. 

Namun, ini hanya sebagian dari gambaran yang sebenarnya. Produktivitas sejati lebih tentang melakukan hal-hal yang benar, daripada sekadar melakukan banyak hal.

Bekerja secara produktif tidak selalu berarti harus menghabiskan jam-jam di meja kerja. 

Bahkan, produktivitas yang sejati seringkali melibatkan kreativitas, kebahagiaan, dan kemampuan untuk mencapai hasil yang bermakna dengan usaha minimal. 

Jadi, jika bukan soal bekerja keras atau bekerja cerdas, apa yang sebenarnya membuat seseorang produktif?

Membangun Kebiasaan Produktif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun