Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi

23 September 2021   08:39 Diperbarui: 23 September 2021   10:46 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petang meninggalkan siang penuh rona
Tersisa sedikit terang menuju malam
Tak apa-apa, toh bayangmu telah menetap di pelupuk mata
Engkau sangat jelas terlihat dalam cahaya temaram

Hanya aku kehilangan rekahan suara
Takada percakapan, serasa hambar
Lenyap tawa renyah penghangat suasana
Gita tertelan deru angin kencang berkibar

Dirimu adalah bayang nan sunyi
Bagaimana jika aku merindukan suaramu?
Akan kuraba degup jantung mengaliri nadi
Mengirim debaran sinyal menderu-deru

Dan, aku mendengar lembut suara sayup-sayup
Getaran menjalari raga, meresap dan tertinggal di hati
Bahagia menyirami jiwa raga basah kuyup
Seperti hujan yang jatuh membasahi bumi

FS, 23 September 2021
Puisi ini pernah tayang di sebuah blog

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun