Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suparno Jumar dan Ciliwung

12 Agustus 2020   22:00 Diperbarui: 13 Agustus 2020   02:13 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://m.mediaindonesia.com/read/detail/327588-garda-terdepan-ciliwung

Dia menangis kala Ciliwung dikotori
Dengan berbagai barang yang tak ingin di miliki lagi
Tangan-tangan begitu ringan menumpahi
Hingga Ciliwung sesak diri

Dalam air sungai yang mulai keruh, dia memunguti
Segala jenis sampah mencemari
Padahal air sungai sangat dibutuhkan dan dinanti
Dalam kepalan dingin dia membatin, kapan Ciliwung jernih kembali

Suparno Jumar lelah dalam peduli
Terisak, kenapa mereka yang membuang sampah tak sadar diri
Ciliwung sumber kehidupan yang dicintai
Bagi Suparno Jumar, Ciliwung adalah kekasih hati

Fatmi Sunarya, 12 Agustus 2020

*terinspirasi dari Bapak Suparno Jumar, River Defender Ciliwung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun