Langit menggelegar penuh amarah
Menunjuk-nunjuk bumi seakan bersalah
Bumi menangis, tanahnya basah
Kenapa kau selalu memarahiku? Tanyanya resah
Bumi selalu mendamba dalam gairah
Menunggu kasih tercurah
Untuk menjahit kenangan yang indah
Dalam bongkahan kisah
Alam terdiam, hanya terdengar suara angin berdesah
Adakah hati tergugah?
Memaafkan, mengakhiri dendam tak sudah
Berpelukan, kembali tertawa renyah
Bumi dan langit dalam jarak yang terpisah
Sesungguhnya adalah kekasih dalam limpahan  sayang yang tertumpah
FS, 7 Agustus 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!