Mohon tunggu...
Farid Arif
Farid Arif Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Narasi tanpa aksi pasti basi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menjemput Malam

29 Mei 2022   19:51 Diperbarui: 29 Mei 2022   21:55 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Matahari terbenam / Dokpri

Saat diriku terus mencari
Sejak terbit matahari hingga ikut terbenam
Tak terbesit sedikitpun rasa lelah
Belajar menjauhi semua laranganMu

Hanya rindu yang terus menggema
Ingin menggapai hidayahMu
Meskipun hati ini terhimpit
Karena keegoisan sesaat

Terimalah daku meskipun jauh dari kesempurnaan
Tak pantas meminta karena merasa menjauh
Hidup hanyalah ringkasan menuju finisMu
Sebab rasa ini tak akan lentur karena gelapnya malam

Diri ini tak akan lelah mengejar amalanMu
Hingga terjawab meskipun tanpa batas
Terangi jalanku, hidupkan rasaku
Hingga raga ini berhenti atas kehendakMu

Kini malam makin gelap
Irama keheningan sulit terdengar
Memaksa dua kaki terus melangkah
Berharap cahayaMu di ujung malam

Akankah semua berlalu dan menjadi catatan
Hidup ini hanya sesaat berharap tak sesat menanti panggilanMu
Karena diwaktu yang tepat sudah disiapkan tempat
Menang dan kalah sudah tercatat di kertas.

Mama kota, 29 Mei 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun