Kembali ke hotel untuk berkemas dan berpindah ke Hotel Swissbel di Jl. Jend Sudirman di mana di depan hotel ini masih berdiri kokoh bangunan rumah lawas yang masih sangat baik dipelihara dan digunakan untuk restoran dengan menu Indonesia terutama khas Bangka.
Pastinya ada masakan lempah… bangunan tua dengan perabotan jadulnya, bikin betah berlama-lama akhirnya kesiangan menuju Belinyu sekitar 2-3 jam bermobil.
On the way, mampir ke suatu tempat dekat garis pantai Sungai Liat, yang sedang marak diperjualbelikan untuk lokasi tambak udang. Pemandangan cukup bagus dan tenang walaupun dari situ tidak langsung terlihat pantainya. Cukup bagus untuk dijadikan tempat wisata namun sepertinya agak sulit mencari sumber air bersih.
Sampai di Belinyu sudah sore, nyaris kehabisan otak2 legendaris yang dijual oleh generasi kedua, lokasi dekat sekolah St. Agnes kalau dari Pangkal Pinang terletak di sebelah kanan jalan. Sekitar 150 potong otak2 dan pempek dihabiskan oleh 8 orang, kenyang sangat hohohoho…
Salah satu dari kami mengatakan masih ada waktu untuk ke lokasi air payau bernama “Aek Lelap Bedelew” (ada IG, FB dan Youtube nya), yang terletak di muara sungai (air tawar) dan bertemu air laut, dan ada sebuah lokasi yang bagus untuk berenang yang oleh masyarakat setempat diusahakan untuk dapat digunakan bergantian oleh pengunjung dengan cara memungut biaya sekitar beberapa ratus ribu per group per jam termasuk penggunaan kamar bilas (berlaku dari pagi sampai pukul 18.00). Segaaarrr…