FARHAN RAMADHANI / 191251228
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Â
Vaksinasi merupakan salah satu inovasi medis paling berpengaruh dalam sejarah kesehatan masyarakat. Melalui vaksinasi, jutaan nyawa berhasil diselamatkan dari berbagai penyakit mematikan. Sejarah vaksinasi tidak hanya mencatat perkembangan ilmiah, tetapi juga menunjukkan peran penting kolaborasi antara ilmu pengetahuan, kebijakan publik, dan kesadaran masyarakat dalam mencegah penyebaran penyakit menular.
Perjalanan vaksinasi dimulai pada abad ke-18 ketika Edward Jenner menemukan cara melindungi manusia dari penyakit cacar dengan menggunakan virus cacar sapi yang dilemahkan. Penemuan ini menjadi tonggak awal imunisasi modern dan mengubah cara dunia dalam melawan penyakit (Britannica, 2024; PMC, 2023).
Eksperimen awal Jenner dilakukan pada seorang anak bernama James Phipps pada tahun 1796, yang menjadi bukti pertama keberhasilan vaksinasi (WHO, 2021; Wired, 2008). Penelitian ilmiah kemudian berkembang pesat pada abad ke-19, didukung oleh teori kuman penyakit dari Louis Pasteur dan Robert Koch, serta inovasi vaksin untuk berbagai penyakit lain.
Pencapaian monumental terjadi pada tahun 1980 ketika WHO menyatakan penyakit cacar resmi diberantas dari dunia, menandai keberhasilan besar program vaksinasi global (Vox, 2020; Wikipedia, 2024).
Namun, tantangan di abad ke-21 tidak kalah berat. Penyakit menular baru seperti COVID-19 menuntut inovasi teknologi seperti vaksin mRNA, sementara masalah distribusi dan keraguan masyarakat terhadap vaksin masih menjadi hambatan serius.
Vaksinasi bukan hanya intervensi medis, tetapi juga instrumen sosial dan ekonomi. Dengan mencegah wabah, vaksin membantu menjaga produktivitas, mengurangi biaya kesehatan, dan meningkatkan kualitas hidup.
KATA KUNCI : Vaksinasi, Imunisasi, Kesehatan Global