Mohon tunggu...
Farah Salsabila
Farah Salsabila Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang guru yang terus berkembang menjadi guru yang profesional, berkarakter, berkepribadian baik, serta mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Genre

7 September 2022   12:26 Diperbarui: 7 September 2022   13:47 13002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran bahasa berbasis genre merupakan salah satu metode pembelajaran yang diterapkan di kelas khususnya di dalam kelas Bahasa Inggris pada umumnya.  Genre Based Approach (GBA) adalah strategi pendekatan pembelajaran menulis yang menggabungkan antara pendekatan produk dan proses (Prakoso et al., 2021). Hal itu memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara bermakna dalam membangun pengetahuan dan keterampilan siswa.   

Ada empat langkah dalam menerapkan model pembelajaran berbasis genre (Emilia, 2011), antara lain:

Building knowledge of the field (BKOF)

Tujuan tahap ini adalah membangun pengetahuan atau latar belakang pengetahuan siswa yang berhubungan dengan topik yang akan ditulisnya (Feez, 2002; Gibbons, 2002, 2009; dikutip dalam Emilia, 2011). Pada tahapan ini, guru juga membangun konteks budaya dari teks yang diajarkan. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

  • Siswa diberikan teks berkenaan dengan topik yang akan ditulisnya.
  • Siswa membaca teks, kemudian diberi pertanyaan tentang teks itu. Dalam tahap ini guru bisa menilai kemampuan reading.
  • Siswa mengidentifikasi kata atau ungkapan yang tidak dimengerti. Strategi membaca dapat diterapkan (skimming, scanning, predicting)
  • Memperdengarkan teks monolog untuk meningkatkan keterampilan menyimak
  • Menggunakan native speaker untuk berbicara mengenai topik yang akan dibahas
  • Diskusi secara lisan mengenai topik yang sedang dibahas
  • Mengajukan pertanyaan yang jawabannya ekplisit untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis.

Modelling of the Text (MOT)

Guru memberikan model/contoh teks sebagai acuan bagi peserta didik dalam menghasilkan karya, baik secara lisan maupun tulisan. Berikut ini kegiatan yang dapat dilakukan pada tahap ini:

  • Guru menerangkan jenis teks yang akan ditulis termasuk di dalamnya tujuan, manfaat, konteks sosial, dan konteks tempat penggunaannya.
  • Menerangkan tahapan atau struktur organisasi.
  • Mengenalkan satu teks secara untuh dalam jenis teks yang menjadi fokus. Sebaiknya dipresentasikan menggunakan bagan struktur organisasi, teks model, dan ciri linguistik.
  • Siswa diminta untuk membaca dan menjawab pertanyaan terkait teks.
  • Guru dan siswa mengidentifikasi struktur organisasi dan ciri-ciri linguistik dari teks
  • Siswa diberi teks lain dan diminta untuk mengidentifikasinya
  • Siswa diberi teks dengan beberapa kesalahan grammar, lalu diidentifikasi dan dibenarkan kesalahan itu.
  • Siswa dengan kemampuan tinggi bisa diberi teks yang lebih panjang dan kompleks

Joint Construction of the Text (JCOT)

Guru membimbing peserta didik dan bersama-sama memproduksi teks.

Independent Construction of the Text (ICOT)

Siswa menulis secara mandiri mengenai topik yang telah dibahas dalam jenis teks yang sudah dipelajari. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat dilakukan pada tahap ICoT.

  • Initiating the individual (guided) writing;
  • Establishing routine consultation with teacher and peers to shape discourse;
  • Editing, reworking, further feedback and finalization;
  • Personal reflection on degree of success.

 Reference:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun