"Maaf, apa yang diberikan oleh mesin tik ini adalah kemurnian dari dalam hati. Hatimu masih banyak ragu, dan itu enggak akan mungkin bisa terjadi!" jawab Anthony beranjak sambil menggendong mesin tik nya dan pamit untuk melangkah pergi dari hadapan Livia.
Di halaman rumah, di hari minggu menyambut merekahnya matahari terbit. Livia duduk manis di atas rumput-rumput yang masih beraroma bau basah embun pagi dengan kanvas di pangkuannya, kuas di genggaman tangannya. Kedua matanya kini dapat melihat jelas, setelah berkali-kali terlihat kabur.
"Tuh kan, apa aku bilang. Bukan kacamata ku yang kurang bersih. Tetapi memang wanita lah yang sulit dimengerti, saat begitu dekat di mataku berasa sulit sekali untuk dipandangi, bahkan mataku terasa begitu sakit melihatnya. Wanita memang hanya bikin pusing, sampai ke masalah hati!"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI