Mohon tunggu...
Fandi Umar
Fandi Umar Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Gondrong Usang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyulam Luka

28 Oktober 2020   03:18 Diperbarui: 28 Oktober 2020   03:24 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecupanmu masih basah
terjaga bersama rasa
sejak berjumpa: kita

Aku melihatmu mengeringkan: kita
Bukan di bawah mentari, tapi di atas nestapa yang selalu aku sirami dengan kembang di setiap pagi.

Namaku boleh-boleh saja terganti.
Meski setiap menjelang subuh aku harus menziarahimu lewat puisi-pusi di bawah sebuah lampu merkuri.

Manado, 28 Oktober 2020.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun