Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Menyulam Luka

28 Oktober 2020   03:18 Diperbarui: 28 Oktober 2020   03:24 75 3
Kecupanmu masih basah
terjaga bersama rasa
sejak berjumpa: kita

Aku melihatmu mengeringkan: kita
Bukan di bawah mentari, tapi di atas nestapa yang selalu aku sirami dengan kembang di setiap pagi.

Namaku boleh-boleh saja terganti.
Meski setiap menjelang subuh aku harus menziarahimu lewat puisi-pusi di bawah sebuah lampu merkuri.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun