Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kelemahan dan Kesalahan Argumentatif Peter Berkowitz dalam Membela Israel: Analisis Hukum, Moral, dan Politik

20 September 2025   13:18 Diperbarui: 20 September 2025   13:18 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bukuj (Sumber gambar: Meta AI)

1.Hukum Humaniter Internasional (IHL): Prinsip distinction (membedakan kombatan dan sipil), proportionality (serangan tak boleh menimbulkan kerugian berlebihan pada sipil), necessity, dan precaution.

2.Etika Perang (Just War Theory): Evaluasi moral terhadap keputusan militer negara dalam perang.

3.Lawfare & Bias Interpretatif: Bahaya ketika hukum dipakai sebagai tameng politik, mengabaikan keadilan substantif.

Sisi Kelemahan dan Kesalahan Berkowitz

1. Bias dalam Memilih Fakta

*Berkowitz terlalu menekankan serangan Hamas, namun meremehkan fakta dokumentasi internasional tentang penghancuran sistematis infrastruktur sipil (rumah, sekolah, rumah sakit) oleh Israel.

*Kesalahan: selective evidence --- hanya mengambil data yang mendukung narasi Israel, mengabaikan bukti dari NGO seperti Amnesty International atau Human Rights Watch.

2. Reduksi Prinsip Proportionality

*Ia mengklaim bahwa korban sipil adalah konsekuensi tak terelakkan dari perang.

*Kelemahan: mengabaikan konsep excessive harm --- bahwa jumlah korban sipil dan kerusakan masif jauh melampaui manfaat militer yang diperoleh.

3. Menormalisasi Blokade Gaza

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun