Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ketahanan Nasional dan Solidaritas Rakyat: Studi Perbandingan 8 Negara

1 Juni 2025   19:08 Diperbarui: 1 Juni 2025   19:08 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi solidaritas rakyat (Sumber gambar: Meta AI)

8. Arab Saudi -- Ketahanan Uang dan Kekuasaan

Monarki Saudi menggunakan kombinasi kekayaan dan kontrol sosial untuk menjaga stabilitas. 

Namun, solidaritas rakyat bersifat pasif dan top-down. Jika sumber ekonomi utama (minyak) terguncang atau simbol keagamaan dipertanyakan, ketahanan ini bisa retak.

Kesimpulan

Ketahanan nasional paling efektif adalah yang tumbuh dari bawah, bukan hanya dipaksakan dari atas. 

Palestina menunjukkan ketahanan paling mengakar, Cina dan Rusia berhasil mengelola ketahanan melalui sistem terstruktur, sementara Iran memberi contoh bagaimana krisis ekonomi dan hilangnya kepercayaan bisa menghancurkan negara tanpa peluru.

Indonesia harus waspada. Jika rakyatnya tidak diberdayakan secara politik, ekonomi, dan kultural, Indonesia bisa bernasib seperti Iran---lemah dari dalam, meski tampak stabil dari luar.

Referensi 

  • Anderson, B. (2006). Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism. Verso.
  • Gellner, E. (1983). Nations and Nationalism. Cornell University Press.
  • Said, E. W. (1992). The Question of Palestine. Vintage.
  • Huntington, S. P. (1996). The Clash of Civilizations and the Remaking of World Order. Simon & Schuster.
  • Kepel, G. (2002). Jihad: The Trail of Political Islam. Belknap Press.
  • Roy, O. (2004). Globalized Islam: The Search for a New Ummah. Columbia University Press.
  • Weiss, M., & Hassan, H. (2011). ISIS: Inside the Army of Terror. Regan Arts.
  • Tempo. (2025). Unjuk Rasa Iran dan Perang Psikologis Asing. Edisi 30 Mei 2025.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun