Mereka yang membaca, berpikir.
Mereka yang berpikir, memimpin.
Dan mereka yang memimpin dengan cerdas---itulah pembawa perubahan sejati
Banyak bangsa di dunia mengalami lonjakan kemajuan karena satu kebiasaan sederhana: membaca.Â
Namun di Indonesia, budaya membaca belum menjadi kebutuhan pokok seperti halnya makan atau bersosial media.Â
Seringkali orang lebih tertarik menonton video pendek ketimbang membaca tulisan reflektif dan kritis.Â
Akibatnya, kualitas berpikir pun melemah, dan bangsa ini tertinggal bukan karena kekurangan sumber daya, tetapi karena malas membuka halaman demi halaman ilmu.
Membaca adalah Kebiasaan Orang Besar
Tokoh-tokoh besar dunia---dari Soekarno, Bung Hatta, sampai Elon Musk dan Barack Obama---adalah pembaca rakus. Mereka tidak menunggu ilmu datang dalam bentuk video viral. Mereka mencari, membaca, merenung, dan menulis kembali. Itu sebabnya mereka mampu berpikir jauh ke depan.
Membaca sebagai Proses Kognitif Tingkat Tinggi
Membaca bukan sekadar mengenali huruf. Ia adalah latihan otak, seni menalar, dan jalan menuju kemampuan berpikir kritis.Â
Dibandingkan dengan menonton video, membaca memaksa otak untuk: