Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

WHO Umumkan Virus Hendra? Apa Pula Itu?

30 April 2025   18:16 Diperbarui: 30 April 2025   18:16 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Virus Hendra, virus zoonosis mematikan (Sumber gambar: AI Images Generator)

Meski virus ini belum menyebabkan pandemi besar, dunia belajar dari kesalahan masa lalu: lebih baik mempersiapkan diri sekarang daripada menyesal nanti

Virus Hendra (HeV) adalah virus zoonosis langka namun mematikan, pertama kali diidentifikasi di Hendra, Brisbane, Australia pada 1994. 

Virus ini ditularkan dari kelelawar (flying fox) ke kuda, dan dari kuda ke manusia. Kasus infeksi manusia jarang, tetapi tingkat kematiannya tinggi --- hingga 57%.

Karena potensi ancamannya terhadap kesehatan manusia dan hewan, serta kemungkinan penyebaran global di masa depan, WHO menempatkan Virus Hendra dalam daftar patogen prioritas untuk pengembangan vaksin dan pengawasan intensif.

Pada 28 April 2025, WHO mengumumkan perkembangan penting: vaksin baru untuk Virus Hendra menunjukkan hasil sukses dalam uji klinis tahap lanjut.


Virus Hendra: Ancaman Tersembunyi

Virus ini termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae, genus Henipavirus.

Gejala pada manusia: demam, batuk, sakit kepala, dan pada beberapa kasus berkembang cepat menjadi ensefalitis (radang otak) atau gangguan pernapasan fatal.

Belum ada terapi khusus; perawatan bersifat suportif.

Tantangan Menghadapi Virus Hendra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun