* Meningkatnya hoaks karena rendahnya kemampuan literasi kritis.
* Lemahnya argumen publik.
* Rendahnya kualitas pemimpin karena rakyat tidak terbiasa memilih berdasarkan isi, melainkan impresi.
Jika bangsa ini ingin maju, solusinya bukan sekadar infrastruktur dan teknologi, tapi pembangunan budaya literasi. Karena bangsa besar bukan yang banyak bicara, tapi yang banyak membaca.
Mereka yang membaca, berpikir.
Mereka yang berpikir, memimpin.
Dan mereka yang memimpin dengan cerdas---itulah pembawa perubahan sejati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI