perdebatan perihal itu. Saya sempat berfikir vulgar. Seperti.. Apakah kemerdekaan itu adalah menurut
imajinasi kita? Apakah kemerdekaan itu adalah catatan sejarah? Atau apakah kemerdekaan itu adalah
suatu hal yang bisa didapatkan?. tetapi rasa-rasanya terlalu kasar jika saya mengatakan bahwa
kemerdekaan itu adalah hanya cerita pengantar tidur orang tua kita dulu.
 Ada perkataan Tan Malaka yang saya highlight. "tanpa pengetahuan dan pendidikan kemerdekaan
adalah hanya omong kosong". Multi tafsir, yang jelas poin yang bisa kita garis bawahi adalah
kemerdekaan secara eksistensi dari materialistis bisa saja menjadi hak yang tidak dapat dimiliki oleh
beberapa orang secara harfiah. Sederhananya, kemerdekaan bisa saja di artikan adalah sebuah reward
bagi mereka yang ingin berupaya mendapatkan itu. Lalu bagaimana dengan orang yang tidak
mendapatkan itu? Apakah kita akan menyalahkan manusia-manusia yang memakai jas lengkap dengan
lencana berwarna emas, duduk di sofa yang empuk, meminum kopi hangat diruangan yang nyaman