Mohon tunggu...
Fajriatussyafaah
Fajriatussyafaah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication

Panggil aku shesha cantik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Teknik Sinden dengan Fajriatussyafaah

9 Maret 2021   18:36 Diperbarui: 9 Maret 2021   18:56 12562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: https://www.instagram.com/sindenjawamodern

Mengenal teknik sinden : by fajriatussyafaah

Menjadi seorang sinden professional kedengeranya cukup susah tapi karena identik dengan nada yang sulit untuk dipelajari, sebelum membahas teknik vocal kenali dulu yuk, saya Fajriatussyafaah sudah menyukai dunia seni sejak dini terutama dunia pesinden dan keroncong, sebenarnya saya tidak sengaja menemukan dunia sinden ini karena dari kecil dari TK saya adalah anak anak yang centil dan percaya diri sehingga saya sering ikut menyanyi dan alhamdulillah juara terus ,tapi saat-saat yang menantang adalah pada waktu saya kelas 2 SD saya di ikutkan seleksi pesinden junior yang waktu itu saya masih anak nanak polos yang bandel apalagi berlatih teknik menyinden tapi kembali lagi dengan kepercayaan diri akhirnya saya juga selalu menang dari tingkat kecamatan sampai pernah merasakan tingkat provinsi .

Dilansir dari wikipedia.org, Sindhen atau istilah bahasa jawa yang berarti sebutan wanita yang bernyanyi mengiringi gamelan atau biasa kita lihat mengiringi acara wayangan ,sinden adalah nyanyian khas jawa yang dulunya sebagai hiburan di jaman kerajaan di indonesia khususnya daerah jawa ,tetapi syukurnya sampai sekarang dunia sinden masih lestari hingga sekarang tidak cuma bisa menyanyi sinden juga harus bisa berkomunikasi yang bagus karena selain mengajak penonton untuk menikmati alunan suaranya sinden juga kerap mengisi tokoh perwayangan mendampingi sang Dalang 

Pesinden yang juga sering disebut sinden, menurut Ki Mujoko Joko Raharjo berasal dari kata “pasindhian” yang berarti yang kaya akan lagu atau yang melagukan (melantunkan lagu). Sinden juga disebut waranggana “wara” berarti seseorang berjenis kelamin wanita, dan “anggana” berarti sendiri. Pada zaman dahulu waranggana adalah satu-satunya wanita dalam panggung pergelaran wayang ataupun pentas klenengan.

Sinden harus bisa dan mampu membawakan tembang yang sesuai dengan not tidak bisa di improvisasu menggunakan nada sendiri tapi era sekarang banyak juga lagu campur sari yang dibawakan menggunakan alunan sinden sehingga menjadi sahdu dan ramai memang seorang wanita yang menyanyi sesuai dengan gendhing yang di sajikan baik dalam klenengan maupun pergelaran wayang.

Sinden awalnya terkenal di daerah kidulan atau bisa di sebut daerah Yogjakarta dan jawa tengah

Mungkin sedikit memiliki perbedan pada karakteristik cengkok sunda

Tidak banyak seseorang yang punya bakat membawakan tembang jawa tetapi di era sekarang sudah banyak sanggar pelatihan yang terbuka untuk umum bahkan orang luar negri serta sekolah atau universitas yang menyediakan organisasi karawitan atau bahkan ada jurusan tersendiri misalnya di Institut seni indonesia

Teknik olah vokal pada sinden sangat beragam mulai dari menengan atau santai dan ada pula yang lenggak lenggok nadanya

Beberapa teknik vokal sinden

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun