Mohon tunggu...
Faisal Ridho Sakti
Faisal Ridho Sakti Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

Seorang Dokter yang terus belajar untuk kebermanfaatan umat. Instagram : @faisalsakti

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Misi Kemanusiaan di Negeri Angkor Wat, Kamboja

24 Februari 2020   21:38 Diperbarui: 24 Februari 2020   23:25 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sayangnya, aku kurang persiapan dan tidak membawa obat zat besi, asam folat, dan vitamin lainnya yang baik untuk kesehatan kandungan. 

Untungnya, kami sudah menyiapkan minyak ikan sebagai vitamin tambahan untuk ibu hamil. Hari pertama bertugas menjadi hari yang cukup melelahkan bagiku, tapi rasa lelah itu hilang seketika saat melihat warga Anlung Chen tersenyum bahagia karena kedatangan kami.

Projek kesehatan lain yang GIVE Society berikan pada warga muslim Anglung Chen adalah pelatihan cuci tangan ala WHO (World Health Organization) yang dikoordinasi oleh Fathur, demisioner Presiden Mahasiswa BEM-KM UGM 2019. Selain itu, GIVE Society juga mengadakan potong kuku massal anak-anak yang dipandu oleh Inneke, mahasiswi IAIN Pontianak.

Desa Muslim Kheil

Setelah seluruh program terjalankan, kami beranjak dari Anlung Chen menuju desa Kheil pukul 16:00. Menggunakan bus yang sudah disewa panitia, kami bercanda riang di dalam bus menikmati perjalanan yang cukup jauh. Hingga matahari tenggelam dan malam semakin gelap, bus kami belum sampai juga.

Menyusuri hutan-hutan gelap hingga akhirnya tampak cahaya lampu dari rumah-rumah panggung yang menandakan kami telah sampai di pemukiman warga.

Tepat pukul 23:30 kami sampai di salah satu kediaman warga muslim Desa Kheil. Perjalanan yang memakan waktu lebih dari tujuh jam membuat perut kami keroncongan.

Dengan senang hati tuan rumah yang kami datangi segera menghidangkan makanan khas Kamboja: sup ikan dengan aroma daun chi disertai masakan-masakan lezat lainnya. Sekejap kami habiskan semua jamuan sang tuan rumah dan lekas beristirahat untuk mempersiapkan hari esok.

Dinginnya fajar membangunkanku dari tidur singkat di desa muslim yang memiliki 100 kepala keluarga. Segera aku bersiap untuk menjalankan program pemeriksaan kesehatan di tempat baru ini. Karena persediaan obat yang semakin menipis, sengaja kami tidak membuat pengumuman kepada seluruh penduduk desa, hanya kita buka saja posko kesehatan di musala dekat rumah kami tinggal. Pukul 08:00 waktu setempat kami memulai pelayanan.

Berbekal dari pengalaman kemarin, kali ini aku sudah semakin terampil memberikan pelayanan bersama tim kesehatan. Dengan cekatan, Azrina mendata pasien dan Indira memeriksa tekanan darah, seperti hari sebelumnya. Kak Desy bersiap membagikan obat yang telah aku resepkan dan di sampingnya, Kak Niken, bersiap memberikan khimar bagi para mai mai (red: ibu-ibu).

Dua jam berlalu begitu cepat. Aku mulai menikmati ritme kerjaku. Kendala bahasa sudah mulai teratasi dengan menambah sedikit demi sedikit kosakata bahasa Cham. Beberapa pasien yang tidak mungkin aku kerjakan di kala itu adalah pasien dengan benjolan di siku dan beberapa bagian tubuh lainnya. Dalam istilah medis kita sebut dengan lipoma, yaitu gumpalan lemak yang tumbuh menjadi tumor jinak. Penanganannya harus menggunakan teknik bedah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun