Mohon tunggu...
Nurul Bayyinah
Nurul Bayyinah Mohon Tunggu... Mahasiswa Sastra Indonesia, Universitas Udayana

Sebagai mahasiswa Sastra Indonesia, saya memiliki ketertarikan khusus pada dunia kepenulisan. Bagi saya, menulis bukan hanya sarana menuangkan ide, tetapi juga cara memahami manusia, budaya, dan realitas di sekitar. Dengan latar akademis yang berfokus pada bahasa dan sastra, saya berusaha mengasah kepekaan, memperkaya imajinasi, serta membangun keterampilan menulis yang dapat melahirkan karya-karya bernilai, baik dalam bentuk akademis maupun kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Kematian Yang Tak Pernah Sampai

2 Oktober 2025   21:00 Diperbarui: 2 Oktober 2025   21:09 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di laci meja, aku temukan gigimu

masih tersenyum walau kau sudah lama

meninggalkan napasmu di bantal yang

kubasuh tiap malam dengan doa patah.

Ah, kamu memang pandai bercanda:

meninggal di hari ulang tahunku,

pakai gaun putih tanpa bilang-bilang.

Aku sempat mengira kau hanya

bersembunyi di lemari, main petak-umpet

dengan detak jam dan aroma formalin.

Ternyata tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun