Cinta Adalah Segalanya yang Tak Terucap
Cinta bukan suara,
tapi senyap yang tinggal setelahnya.
Ia datang tanpa tanda,
pergi tanpa pamit
seperti malam yang menutup langit
tanpa pernah mengetuk pintu.
Cinta adalah hujan
yang lupa pada musim,
turun di tanah
yang hampir kehilangan nama.
Ia tak tumbuh menjadi pohon,
tapi menyusup sebagai akar
di balik batu,
di sela luka yang diam.
Cinta adalah jendela
yang terbuka ke arah yang asing,
membiarkan cahaya dan badai
datang bersamaan.
Ia tak menjanjikan teduh,
tapi memberi pelajaran
tentang betapa kuatnya jiwa
yang memilih bertahan.
Cinta adalah waktu
yang melupakan jam,
mengalir di antara detik
yang tak pernah bisa digenggam.
Ia tak menyembuhkan luka,
namun mengajarkan kita
cara menyapa nyeri dengan tenang.
Cinta adalah puisi
tanpa titik
tersusun dari jeda dan helaan napas.
Ia hanya bisa dibaca oleh hati
yang berani diam,
dan dimengerti oleh jiwa
yang pernah hancur,
namun tak kehilangan kasih.
Dan jika cinta
tak pernah mengucapkan namanya,
ia tetap bisa dikenali
dari cara ia tinggal
tanpa syarat,
tanpa alasan,
dan tanpa akhir.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI