Saya menulis ini sebagai saksi. Sebagai orang yang menonton langsung. Dan sebagai orang Manggarai, saya merasa lebih dekat dengan akar saya sendiri.
Suatu hari, saya berharap saya punya keberanian untuk mencambuk, lalu memeluk. Dan mungkin, kamu juga punya.
Dan aku membiarkanmu dengan pertanyaan ini:
"Siapa yang akan kita peluk hari ini karena luka kita ada, bukan karena tidak ada?"
Dan aku masih menunggu pagi, yang entah datang sebagai pelukan, atau kepergian.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI