Pada senja menjemput malam
Butiran air mata terjatuh
Mengalir pada pipi tua yang berkerut
Tak ada seorang pun yang menghibur
Diri telah ditinggalkan buah hati
Anak-anak sudah berkarya di negeri seberang
Kini hanya diitemani kesedihan melilit hati
Sendiri bersama hati yang merana
Kesedihan berat menimpa
Lorong-lorong rumah diliputi keheningan
Sunyi senyaplah segala pintu kamar
Senja telah membuatnya merana
Terkenanglah dia pada hari-hari bahagianya
Segala lorong dipenuhi tawa
Kamar-kamar terisi canda
Dulu dia tak berpikir akan akhirnya
Sangatlah dalam ia tersiksa
Tiada orang yang menghiburnya
Pandanglah dan lihatlah betapa dalam kesedihannya
Masuk ke dalam tulang-tulangnya
Karena inilah dia menangis
Mata mencucurkan air kesedihan
Karena jauh dari padanya penghibur
Yang dapat menyegarkan jiwanya