Mohon tunggu...
Eva Resti
Eva Resti Mohon Tunggu... _

Aku adalah puisi paling sunyi yang kadang menjadi puisi paling berisik. Aku ingin mengabadikan setiap moment dalam hidup menjadi puisi. Agar jika suatu saat aku tiada, aku masih tetap ada.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Januari Manis

20 Januari 2025   19:33 Diperbarui: 20 Januari 2025   19:33 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Sehabis terkapar kemarin itu
ada syukur paling utuh dan penuh
sebab datangnya sebuah rasa
yang aku anggap berkat berharga

Sehabis menangis kemarin di sudut sunyi
ada belaian kasih yang sangat berarti
Menghapus air mata hingga tak tersisa
Dan disekap dalam kehangatan yang sangat

Segala tak abadi dan kan berlalu
Ada saat merayakan kemerdekaan
ada saat ada dalam pertempuran
hingga ada saat tenggelam dalam duka

Semuanya menjadi bagian dari perjalanan
hingga tersadar akan pantas mengecap manisnya hidup
Dan tersadar  tak akan terluput dari pahitnya hidup
yang terus melaju tanpa berhenti

Apa lagi yang tak perlu disyukuri??
sedang saat ini raga masih berada di atas bumi

Puisi Januari 2023

—Evaresti✍️

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun