Di era digital saat ini, perubahan terjadi sangat pesat. Perkembangan teknologi memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk cara kita berkomunikasi dan memperoleh informasi. Kehadiran teknologi dan aplikasi seperti TikTok, Instagram, Twitter, Threads, WhatsApp, dan lainnya telah membawa kita pada globalisasi dunia yang semakin luas.
Perkembangan ini memungkinkan kita untuk mengenal dan mengetahui budaya luar. Namun, di sisi lain, setiap perkembangan juga membawa dampak negatif. Aplikasi-aplikasi tersebut, jika tidak digunakan dengan bijak, dapat menyebabkan kecanduan (nomofobia). Kecanduan ini dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, baik fisik maupun mental.
Smartphone, misalnya, dapat membuat seseorang menjadi malas dan mengalami gangguan kesehatan, bahkan insomnia. Kebebasan berekspresi dalam aplikasi-aplikasi tersebut juga dapat mengganggu kesehatan mental seseorang jika tidak ditanggapi dengan benar. Banyak gangguan kesehatan mental, self-diagnosis, dan bahkan krisis identitas terjadi karena perkembangan teknologi yang menuntut seseorang untuk memenuhi standar orang lain. Dalam perkembangan ini, cyberbullying juga sering terjadi. Seseorang dengan mudahnya merundung atau menghakimi orang lain, dan hal ini dapat dilakukan secara anonim atau dengan identitas asli.
Cyberbullying umumnya sangat meresahkan karena tidak sedikit orang yang mengalaminya dan merasakan dampaknya. Cyberbullying dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang dan bahkan menyebabkan depresi. Cyberbullying merupakan masalah serius yang sulit diatasi. Cyberbullying dapat berupa tindakan seperti memposting foto atau video yang mempermalukan seseorang, mengolok-olok, mengancam, atau bahkan menyebarkan fitnah yang dapat menyakiti atau melukai perasaan seseorang dan menimbulkan rasa malu. Cyberbullying umumnya memiliki beberapa motif, baik iseng, bercanda, pelampiasan amarah, balas dendam, atau bahkan frustrasi.
Contoh Cyberbullying
- Seorang siswa yang di-bully di sekolahnya juga mengalami cyberbullying di media sosial. Teman-temannya membuat grup chat khusus untuk membicarakan dan merendahkannya. Mereka juga membuat meme yang mempermalukan siswa tersebut dan menyebarkannya di media sosial.
Solusi Mengatasi Cyberbullying
- Laporkan: Jika Anda melihat korban atau menjadi korban dari cyberbullying, anda dapat melaporkan melalui fitur aplikasi.
- Blokir: blokirlah akun orang tersebut sehingga tidak lagi mengganggu ketenangan.
- Cari Dukungan: carilah dukungan dari orang terdekat yang tidak menjatuhkan anda.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, cyberbullying dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental korban, termasuk meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri.
Sebagai kesimpulan, kita harus menanamkan rasa saling menghormati, menghargai, dan toleransi pada semua orang. Kesehatan mental bukanlah hal yang sederhana, oleh karena itu dibutuhkan edukasi baik oleh keluarga, guru, maupun orang dewasa lainnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI