Mohon tunggu...
Said Mustafa Husin
Said Mustafa Husin Mohon Tunggu... Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Amuk Generasi Z di Negeri Seribu Kuil

13 September 2025   12:36 Diperbarui: 13 September 2025   18:29 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto instagram Karmagawa

Dirangkum dari berbagai catatan, gejala kemarahan rakyat berbeda di banyak negara. Namun manifestasi kemarahan rakyat ini hampir serupa mulai dari protes dan demonstrasi publik, hingga tindakan agresif 

Tindakan agresif ini bisa berupa vandalisme, kerusuhan, dan bahkan kekerasan fisik terhadap simbol atau orang yang dianggap mewakili kekuasaan atau masalah.

Secara lebih halus, bisa juga terlihat melalui peningkatan ketidakpercayaan terhadap pemerintah, menyebarnya rumor dan disinformasi atau fake

Untuk semakin membakar kemarahan rakyat ada pihak-pihak yang sengaja meningkatkan penggunaan retorika yang provokatif dan permusuhan di media sosial dan forum publik.

Dalam kasus Nepal, video lama tentang pidato seorang siswa Holy Bel English Secondary School, Aviskar Raut ditayang ulang di tengah tuntutan anti korupsi. Video itu memercikkan api kemarahan massa

Sebenarnya video tentang pidato Aviskar Raut itu sudah ditayangkan Maret 2025 lalu. Namun, ketika tayangan pidato melawan korupsi itu diposting ulang, massa langsung terbakar kemarahan

Kemarahan rakyat di Nepal didominasi agresi verbal dan agresi fisik. Agresi verbal berupa makian dengan kata-kata kasar kepada para pejabat pemerintah Nepal

Sedangkan agresi fisik massa memukul, mendorong, serta melakukan kekerasan lainnya bahkan sampai mengejar para pejabat di jalan raya hingga masuk ke dalam sungai

Kenapa massa di Nepal bisa begitu brutal padahal negara ini dulunya adalah negara yang sangat taat beragama. Ada banyak kuil Hindu dan Budha sehingga Nepal dijuluki sebagai negara "Seribu Kuil".

Pemicu keberingasan rakyat memang sulit dianalisa. Namun semua ini biasanya berawal dari hilangnya kepercayaan rakyat terhadap institusi pemerintah serta hukum dan keadilan

Tidak itu saja, keberingasan rakyat biasanya lahir dari rasa frustasi yang dalam karena hampir tidak ada lagi yang bisa dipercaya seperti media, tokoh-tokoh publik dan lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun