Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Gerald Ford: Presiden Amerika Serikat yang Tidak Pernah Terpilih sebagai Presiden maupun Wakil Presiden

29 November 2021   11:37 Diperbarui: 11 April 2022   11:48 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Amerika Serikat Gerald Ford di Ruang Oval, White House | Sumber Gambar: fordlibrarymuseum

Salah satu yang mendapat posisi baru dalam reshuffle tersebut tidak lain adalah Donald Rumsfeld, di mana Rumsfeld yang menjabat sebagai Kepala Staff Gedung Putih ditunjuk oleh Ford untuk menjabat sebagai Menteri Pertahanan menggantikan James Schlesinger. Banyak yang menduga bahwa Rumsfeld yang pada saat masa kepresidenan Nixon tidak begitu digemari oleh Nixon dan orang-orang sekitarnya, sekarang kembali berjaya ketika Ford menjadi Presiden, hal itu dikarenakan karena hubungan dekat Rumsfeld dan Ford semasa mereka masih menjadi anggota Kongress Amerika Serikat dan juga jasa Rumsfeld yang sudah membawa Ford ke posisi yang lebih tinggi ketika masih di Kongress, sehingga membuat Ford bisa naik baik menjadi Wakil Presiden maupun Presiden. Tetapi di sisi lain, Ford sendiri juga sering berselisih dengan James Schlesinger, yang posisinya sebagai Menteri Pertahanan Digantikan oleh Rumsfeld, akibat sifat Schlesinger yang sangat keras kepala.

Tetapi pada tahun 1976, Amerika Serikat kembali dihadapkan pada pemilihan Presiden dan karena Ford hanya menyelesaikan sisa masa jabatan kedua Nixon, Ford sekarang harus bertarung untuk memenangkan kursi kepresidenan Amerika Serikat pada ajang pemilu tahun 1976. Kali ini Ford berhadapan dengan salah satu kandidat terkuat dari Partai Demokrat yang merupakan mantan Gubernur Negara Bagian Georgia dan juga mantan petani Kacang, Jimmy Carter.

Presiden Gerald Ford bersama Presiden Amerika terpilih Jimmy Carter di Ruang Oval, White House pada Desember tahun 1976 | Sumber Gambar: Getty Images
Presiden Gerald Ford bersama Presiden Amerika terpilih Jimmy Carter di Ruang Oval, White House pada Desember tahun 1976 | Sumber Gambar: Getty Images

Sayangnya Skandal Watergate yang masih sangat membekas, membuat pamor Partai Republik kian meredup pada pemilu tahun 1976. Belum lagi dengan kontroversi seputar pengampunan Nixon oleh Ford. Alhasil Ford pun pada akhirnya kalah oleh Jimmy Carter pada pemilihan Presiden Amerika Serikat pada tahun 1976 dengan perbandingan suara 297 banding 240. 

Uniknya karena kalah pada pemilu tahun 1976, Ford selain menjadi Wakil Presiden yang tidak terpilih pada ajang Pemilu, kali ini Ford juga tercatat dalam sejarah sebagai Presiden Amerika Serikat yang tidak pernah terpilih pada ajang Pemilihan Presiden.


Pasca Kepresidenan 

Mantan Presiden Gerald Ford bersama Presiden Amerika Serikat George W. Bush dan istri Ford, Betty, pada April 2006 | Sumber Gambar: catalog.archives
Mantan Presiden Gerald Ford bersama Presiden Amerika Serikat George W. Bush dan istri Ford, Betty, pada April 2006 | Sumber Gambar: catalog.archives

Ford hanya ditunjuk untuk menggantikan Agnew sebagai Wakil Presiden bukan maju bersama kandidat calon Presiden pada ajang Pemilihan Presiden, setelah itu ia menggantikan Nixon yang harus mundur karena Skandal Watergate sebagai Presiden Amerika Serikat dan hanya menjabat menyelesaikan sisa masa jabatan periode kedua Nixon sebagai Presiden karena kalah pada pemilu tahun 1976. Namun karir Ford sebagai politikus hingga membawa-nya ke kursi Kepresidenan Amerika Serikat, mungkin bisa dikatakan tidak akan pernah bisa lepas dari peran dua orang yang memang membawa Ford hingga ia dapat menjadi Presiden Amerika Serikat, yaitu Donald Rumsfeld dan juga Jenderal Alexander Haig. 

Rumsfeld, atas jasanya dalam mendesak Ford untuk maju sebagai pemimpin kubu partai Republik di Kongress pada akhirnya lah yang membuat Ford sebagai politikus semakin santer di kalangan elit Partai Republik, sehingga membuat Nixon memilihnya menjadi Wakil Presiden ketika Agnew mundur sebagai Wapres pada tahun 1973. 

Sedangkan Jenderal Alexander Haig sendiri juga memiliki peran yang signifikan dalam membawa Ford ke kursi kepresidenan Amerika Serikat. Haig yang memang mengetahui bahwa sudah tidak mungkin bagi Nixon untuk selamat dari pemakzulan, pada akhirnya menenggarai agar Nixon mau secara legowo untuk mundur dari kursi Kepresidenan Amerika Serikat, tepat beberapa bulan setelah Ford menjadi Wakil Presiden. 

Haig pula-lah yang berhasil membujuk Nixon yang akhirnya mau menyerahkan kursi kepresidenannya kepada Ford, karena dirinya yang sudah tidak mungkin lagi untuk selamat dari ancaman pemakzulan oleh Kongress Amerika Serikat terutama karena ditemukannya bukti baru yang dapat membuktikan keterlibatan Nixon pada Skandal Watergate. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun