Mohon tunggu...
Erwin Jajang Manarna
Erwin Jajang Manarna Mohon Tunggu... Mitra Pengemudi Online dan Instruktur Mitra Pengemudi - Mitra Pengemudi Yang Menulis

Indahnya berbagi cerita sebuah catatan dari jalanan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Masker dan Pengemudi Online

27 Mei 2022   11:26 Diperbarui: 30 Mei 2022   09:05 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebijakan baru pelonggaran masker putusan pemerintah itu, berlaku diluar ruangan dan sedang tidak dalam kondisi padat.Lantas di mobil online,bagaimana?

Sejalan dengan pemerintah aplikasi yang saya gunakan masih menerapkan protokol kesehatan bahkan masih ada layanan "protect" yang ada partisi atau penyekat antara bagian pengemudi dan penumpang,menyediakan hand sanitizer dan sebagian ada pembersih udara (air purifier).

Bagi saya selaku mitra pengemudi, mobil adalah ruang kerja dan tertutup.Jadi menggunakan masker,menjaga kebersihan dan mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah dan  aplikator merupakan suatu keharusan.

Merubah kebiasaan tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan.Jangankan bersama penumpang ,jalan-jalan bersama keluarga saja saya masih terbiasa menggunakan masker walaupun keluarga tidak.Begitu sudah sampai dipintu masuk kebun binatang Ragunan,baru deh mereka rempong dan kelabakan.

Seorang teman berbagi pengalamannya ketika dimarahi penumpang justru karena memakai masker padahal menurut penumpang pelonggaran sudah diberlakukan.Sontak kami kaget mendengarnya,"itu bukan karena maskernya bro!"sahut seorang teman yang memancing tanggapan teman lainnya "tapi muka lu ga jelas, penumpang khawatir pengemudi beda dengan yang tertera diaplikasi"meledaklah tawa semua yang ada disana.Ya,begitulah kami pengemudi menunjukkan keakraban dengan canda riang.

Saya sudah berada disekitaran Lebak Bulus dan penumpang meminta saya untuk diturunkan dibelakang bus Transjakarta warna biru yang terlihat dihalte.

"Terima kasih Om,sudah bayar non tunai ya"sambil memberikan selembar uang kertas pecahan sepuluh ribu."Ini untuk maskernya Om", mereka menambahkan.
Belum sempat saya jawab, penumpang keburu turun dan bergegas menuju halte.

Saya hanya bisa membatin berterima kasih tanpa sanggup menolak.Meskipun masker itu hanya fasilitas dan bentuk pelayanan lebih saya kepada penumpang,bukan untuk dijual.

"Padahal mengharapkan!" Celetuk hati yang paling dalam ikutan canda riang.

Semoga semakin longgar dan kita bisa merasakan keadaan normal seperti dulu lagi.Amin

Salam Pelonggaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun