Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Masker

1 April 2024   16:21 Diperbarui: 1 April 2024   16:21 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Dia telah mengumpulkan perbekalan selama beberapa lama: kain, benang, gunting, dan lem. Lem yang kuat. Dia membutuhkannya.

Semua orang memakai masker penutup wajah. Sulit untuk mengingat seperti apa rupa orang tanpanya.

Seiring berjalannya waktu, penutup wajah menjadi lebih besar, menutupi lebih banyak bagian wajah. Tak seorang pun ingin menunjukkan kulit aslinya, hanya mata yang tetap nyata.

Tren papier-mch awalnya lambat, tetapi sekarang semua orang melakukannya. Masker papier-mch lengkap, dengan mulut tertutup dan celah untuk mata. Ada yang membuatnya tampak seperti wajah aslinya, ada pula yang punya satu untuk setiap kesempatan: masker untuk ke kantor, masker untuk pesta, masker untuk kencan. Setiap dia pergi ke supermarket setidaknya ada dua orang memakai masker The Rock.

Ketika dia membuat yang pertama, dia ingin itu menjadi sehebat mungkin; dia sengaja membuat hidungnya panjang dan lancip, menambahkan tindik hidung, dan tato di dahi.

Tapi itu tidak pernah cukup. Dia selalu menginginkan lebih.

Kemudian dia melihat kucing mati di pinggir jalan. Bulu oranyenya yang indah mengingatkannya pada seekor kucing yang pernah dimilikinya.

Dia membawanya pulang dan mengupas kulitnya, menjadi lapisan yang bisa dia gunakan untuk menempelkan lem.

Dia mulai menempelkan bulu kucing di bagian-bagian kecil. Sungguh menakjubkan betapa lamanya waktu yang dibutuhkan, seperti lapisan rumput yang menempel di kulitnya, sehingga wajahnya tertutup seluruhnya.

Kemudian dia menggunakan kumis kucing untuk membuat bulu mata yang menyembunyikan matanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun