Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sedang Jatuh Cinta

21 September 2022   00:19 Diperbarui: 21 September 2022   08:12 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Mereka pun bergegas kembali dengan menumpang angkutan kota. Di angkot mereka saling gurau. Ada empat penumpang di dalam. Sementara keempat penumpang ini dalam hitungan menit permulaan justru menutup hidung mereka tatkala beberapa menit Otong dan Oting duduk.

Lambat laun Oting sadar juga. Ia merasakan hal yang sama. Bau aneh.  

"Asem-asem gimana gitu Bang,"keluh Oting.

Otong pelan-pelan memastikan juga. Mereka satu sama lain mencari biang aroma taksedap ini. Termasuk keempat penumpang tersebut. Angin yang lumayan kencang semakin membuat aroma itu tajam.

Tapi untungnya satu sama lain tidak ada yang saling menyalahkan.  Cuma mata mereka satu sama lain saling bersitatap, curiga. Namun begitu Otong lama kelamaan mencium bau itu ada di dekatnya.


Lalu ia karena penasaran, maka pelan-pelan ia intip sepatu yang dipakainya itu kiri dan kanan.

"Aduh yang ini malah tai kucing!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun