***
Mereka pun bergegas kembali dengan menumpang angkutan kota. Di angkot mereka saling gurau. Ada empat penumpang di dalam. Sementara keempat penumpang ini dalam hitungan menit permulaan justru menutup hidung mereka tatkala beberapa menit Otong dan Oting duduk.
Lambat laun Oting sadar juga. Ia merasakan hal yang sama. Bau aneh. Â
"Asem-asem gimana gitu Bang,"keluh Oting.
Otong pelan-pelan memastikan juga. Mereka satu sama lain mencari biang aroma taksedap ini. Termasuk keempat penumpang tersebut. Angin yang lumayan kencang semakin membuat aroma itu tajam.
Tapi untungnya satu sama lain tidak ada yang saling menyalahkan. Â Cuma mata mereka satu sama lain saling bersitatap, curiga. Namun begitu Otong lama kelamaan mencium bau itu ada di dekatnya.
Lalu ia karena penasaran, maka pelan-pelan ia intip sepatu yang dipakainya itu kiri dan kanan.
"Aduh yang ini malah tai kucing!"