Mohon tunggu...
Erniwati
Erniwati Mohon Tunggu... ASN Yang Doyan Nulis dan Makan, Penyuluh Hukum Kanwil Kemenkum NTB

Traveling dan dunia tulis menulis adalah hal yang paling menyenangkan. Memberi manfaat kepada masyarakat melalui edukasi adalah hobby.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Mengenal Modus Penipuan Jual-Beli Ranmor Online Yang Katanya Bisa COD

15 September 2025   09:13 Diperbarui: 15 September 2025   09:13 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi modus penipuan jual beli online ranmor. Sumber : design dengan canva.com

Modus penipuan bagi para pelaku kejahatan memang semakin canggih. Apalagi saat ini dengan kemajuan teknologi dan cepatnya penyebaran informasi, mereka semakin menjadi-jadi.

Termasuk juga modus penipuan penjualan kendaraan bermotor (ranmor) secara online, yang bahkan katanya bisa COD. Saya pribadi menemukan modus ini secara tidak sengaja, karena memang saat itu sedang dalam posisi ingin mencari motor bekas untuk pemakaian pribadi.

Berawal Dari Iklan Di Media Sosial

Seperti pengguna internet kebanyakan, maka untuk jenis jual beli online seperti ini saya lihat paling banyak bertebaran di platform facebook. Karena memang di facebook banyak sekali grup atau komunitas jual beli yang ada. Mulai dari yang lokalan sampai yang nasional.

Kala itu saya ingat mencari sepeda motor vario dengan harga yang pastilah agak murah, namun tetap dengan keinginan bahwa barangnya bagus dan tidak bermasalah. Beberapa iklan yang terpasang sengaja saya filter sesuai dengan Lokasi saya yaitu di Lombok.

Setelah memilih, saya pun langsung mengirimkan pesan untuk menanyakan ketersediaan barangnya. Si penjual menjawab bahwa barang bagus, pun ia memberikan nomor chat wa agar komunikasi lebih nyambung.

Lanjut via whatsapp chat, si penjual ini mengirimkan sebuah foto real pict yang menunjukkan foto motor, plat di tutup. Dapat dikatakan kondisi motor ini sangat bagus dan pajak masih baru. Yang lebih menarik lagi harga yang ditawarkan termasuk murah.

Dari situ saya pun tanya Lokasi motor di mana, nah di sinilah dimulai sandiwaranya. Si penjual ini kemudian bilang bahwa Lokasi motor ada di Surabaya, di salah satu RS besar yang cukup ternama (tidak saya sebutkan). Katanya dia Adalah seorang dokter spesialis bedah di sana, kemarin setelah pindah dari Lombok dan ternyata di sana motornya tidak terpakai sehingga ingin di jual saja.

Tentu saja saya pikir ini masih masuk akal. Lanjut lagi saya tanya, lalu bagaimana motor ini bisa dikirikan ke Alamat saya, dan bagaimana metode pembayarannya. Dia bilang bisa COD, artinya motor sampai baru saya transfer bayarnya. Wah, tentu saja ini sangat menarik. Begitu dipercaya oleh orang yang bahkan belum pernah saya temui sebelumnya.

Namun setelah itu, si oknum ini melanjutkan penjelasannya. Bahwa dia minta tolong di transfer biaya pengiriman motor saja, nanti di potong dari pembayaran yang di transfer. Katanya karena ia sedang tidak punya uang. Dari sini saya mulai paham, ini Adalah salah satu modus baru. Secara, dengan profesi seorang dokter bedah tidak mungkin sekedar uang kirim satu motor harus ngebon.

Bukan Hanya Oknum, Namun Jaringan Sindikat

Awalnya saya pikir untuk mencari penjual lain saja, karena setelah saya cek melalui lama website RS yang disebutkan si oknum, nama si oknum yang katanya dokter bedah ini tidak ada. Jadi saya coba lanjut mencari penjual lain di facebook.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun